Bab 10

5 0 0
                                    

"Hari ini aku mau ke pasar malem sama Sean jadi gabisa jalan berdua Nay."

"Hmm yaudah deh, aku juga mau kluar juga sama Andy ah."

"Dih plagiat kamu Nay."

"Biarin, kamu aja ke pasar malem sama Sean masa aku ngga." Ucap Naya sengit.

"Yaudah terserah."

Ana membuka gorden kamarnya dan membuka pintu balkon lalu ia duduk dan merentangkan lengannya. Rambut panjang nya menjuntai ke bawah dengan indah.

"Enak banget udaranya." Gumam Ana.

"Sini deh Nay, enam banget udara nya."

Naya bangun dan menghampiri Ana duduk di sebelahnya sambil menghirup udara pagi yang segar sambil menutup matanya.

"Hmm mayan, di rumah aku ga pernah gini soalnya kalo libur tu bangun jam sepuluh." Ucap Naya terkekeh.

"Dasar kebo!"

Naya menyengir pada Ana "Kamu mau teh apa susu?"

"Teh ga terlalu manis."

"Oke aku ke bawah dulu ya." Naya mengangguk.

Ana turun ke bawah membuat teh manis yang hangat untuk mereka berdua, dapur sepi karena memang ini masi jam lima subuh.

Ana membawa dua cangkir teh hangat ke atas, lalu meletakan di meja balkon dan mengambil kue yang tadi malam belum habis.

"Nih teh nya." Ana memberikan cangkir teh hangat pada Naya.

"Makasih An."

Ana mengangguk, ia juga ikut menyeruput teh hangat sambil melihat keadaan luar komplek yang sepi karna masih subuh.

"Sean lulusan apa?"

"Aku gatau, ga pernah nanya apa apa."

"Kenapa gitu?"

"Aku bukan ngerendahin dia, tapi dia kan ojol terus dia kesini merantau dari desa untuk cari uang."

"Iya si, yaudah lah gapapa yang penting Sean slalu bikin kamu bahagia."

Ana mengangguk "Kalo Andy gimana? Acara nikahan kalian mau kapan?"

"Dua bulan setelah wisuda Andy mau lamar aku katanya."

"Cepet juga, aku dukung semua keputusan kamu Nay."

"Lebih cepat lebih baik, aku sama Andy aja mau dua tahun pacaran."

"Yaudah gimana enaknya aja aku akan slalu dukung semua keputusan kamu."

🍑🍑🍑

"Ana!! Ada Sean nih cepetan turun."

"Iya mah bentar lagi."

Alita menggeleng "Nak Sean duduk dulu."

"Iya tante makasi." Sean duduk menunggu Ana.

"Ini di minum dulu teh nya."

"Eh tante gausah repot repot."

"Gapapa, lagian Ana pasti masi lama mending kamu ngeteh dulu sebentar." Ucap Alita lembut.

Sean mengangguk "Makasi tante."

"Kamu kerja apa nak?"

"Aku- kerja ojek online tante."

"Oh gitu, ngampus dimana? Satu kampus sama Ana?"

"Enghh ngga tante, saya masi mau fokus kerja dulu tapi taun depan saya dapat beasiswa di Jerman."

"Kamu mau ninggalin Ana?"

"Ngga gitu tante, saya ngga ada niatan ninggalin Ana ko."

"Yaudah gimana kamu aja, kalo kamu mau lanjut sama Ana kamu harus bisa ldr tapi kalo gabisa kamu harus selesein secepatnya."

SEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang