Bab 11

2 0 0
                                    

Ana merebahkan dirinya saat sudah sampai di kamarnya, ia tersenyum dan pandangan nya melihat ke atas langit langit kamarnya.

Hatinya sungguh senang, ia di bawa ke pasar malam hari ini dan menaiki wahan wahana disana, menemani Ana.

Ting!

Sean: Makasi kue nya, ibu suka katanya enak banget.

Ana tersenyum lalu membalas pesan Sean.

Ana: Iya sama sama, alhamdulilah kalo ibu suka.

Sean: Udah di makan baksonya?

Ana melihat pesan dari Sean dan baru teringat baksonya di bawah, ia lalu turun.

"Huft, bakso aku hampir aja lupa!"

Ana mengambil mangkuk dan menuangkan bakso lalu membawa ke atas kamarnya, rumahnya sudah benar benar sepi karena ini sudah malam. Ana berjalan santai menuju kamarnya.

"Ko belum tidur?"

Reflek Ana hampir berteriak karena terkejut.

"Kak Ariel! Aku kaget ih, aku kira siapa."

"Ko belum tidur? Udah malam."

"Iya bentar lagi aku mau habisin bakso aku dulu."

"Yaudah cepet tidur besok kuliahkan?"

Ana mengangguk "Kak Ariel juga kenapa belum tidur?"

"Gabisa tidur, kakak ke bawah dulu ya."

Ana mengangguk lagi, Ariel ke bawah dan Ana kembali berjalan menuju kamarnya. Ana mengambil ponselnya.

Ana: Maaf tadi aku turun ngambil bakso hehe, untung kamu ingetin kalo ngga, munkin bakso aku besok di makan nya.

Sean: Iya gapapa.

Ana menyeruput kuah bakso yang begitu pedas, tiba tiba Sean memanggil video pada Ana dan Ana menjawabnya.

"Wuih enak tuh kayaknya." Ucap Sean di sebrang sana.

"Iya enak banget, tapi kurang pedes."

"Gaboleh pedes pedes nanti sakit perut."

"Ngga ko, aku udah biasa jadi kuat ga akan sakit perut."

"Pokoknya gaboleh di biasain makan pedas pedas apa lagi pedes banget." Peringat Sean.

Ana mengangguk dan melanjutkan makan nya sambil menatap layar yang menampakan wajah Sean yang mengantuk.

"Tidur gih, udah ini habis aku juga mau tidur."

"Hmm yaudah, tapi jangan di matiin ya video call nya."

"Iya ngga, udah gih tidur."

Sean terlihat berbaring dan menutupnya perlahan dan mengucapkan.

"Night Ana, love you." Ucap Sean pelan, ia sudah menutup matanya.

Ana tersenyum "Night to Sean, love you to."

Sean sudah tertidur.

"Kamu pasti capek, ngambil orderan terus ngajak aku jalan jalan ke pasar malam. Makasi ya aku seneng banget." Ucap Ana pelan, melihat wajah damai milik Sean yang sudah pergi ke alam mimpi.

Ana segera menyelesaikan memakan baksonya dan turun menyimpan mangkuk dan kembali ke atas. Lalu ia membaringkan dirinya dan menatap layar ponselnya.

Ana perlahan menutup matanya dan menyusul Sean ke alam mimpi. Dua insan itu terlelap dengan keadaan ponsel yang menyala menampakan masing masing dari mereka yang terlelap.

SEANAWhere stories live. Discover now