Bab 13

3 0 0
                                    

"Pah mah aku pamit ya."

"Mau ke ulang tahunnya Sean?"

Ana mengangguk.

"Siapa Sean?" Tanya Ariel yang muncul tiba tiba di belakang Ana.

"Pacar aku kak."

"Oh namanya Sean."

"Aku pamit ya."

"Eh tunggu papah kan mau nitip."

Athala berjalan ke arah ruang kerja dan kembali lagi membawa paper bag berwarna hitam lalu memberikannya pada Ana.

"Ini buat Sean, papah nitip salam ya."

"Ini dari mamah." Ucap Alita yang sama memberikan paper bag berwarna coklat pada Ana.

"Makasi ya mah pah, kalo gitu Ana pamit."

Setelah berpamitan Ana masuk ke dalam mobil, hari ini ia membawa mobil ayahnya dan akan mampir membeli kue ulang tahun untuk Sean. Di sepanjang jalan senyuman Ana tak luntur sedikit pun.

Ana mengambil ponselnya.

*Ana: Udah sampai?.*

*Sean: Aku udah di roftop tapi sepi, kamu belum sampai?.*

*Ana: Lagi di jalan, tunggu ya.*

*Sean: Kenapa ga minta jemput? Kan bisa bareng.*

*Ana: Aku mau beli sesuatu dulu dan lama jadi sendiri aja, gapapa ko.*

*Sean: Yaudah, hati hati di jalan.*

*Ana: Oke mas pacar.*

"Berapa mbak?"

"Totalnya jadi seratus lima puluh ribu kak."

"Ini mbak, makasi ya."

Ana kembali ke mobil dan melajukan menuju cafe milik ayahnya, dan itu adalah tempat yang sudah di janjikan Ana untuk bertemu dengan Sean malam ini.

Ana menyuruh waiters cafe untuk membantunya mengambil barang di mobil, sedangkan ia di bantu oleh waiters lainnya menyalakan lilin.

Ana berjalan ke roftop sambil membawa kue dan tersenyum, ia melihat lelaki yang sedang duduk membelakangi dirinya dan melihat langit.

"Happy birthday Sean happy birthday Sean."

Sean menoleh melihat Ana berjalan ke arahnya sambil membawa kue sambil tersenyum.

"Ana.."

"Happy birthday yang ke dua puluh satu mas pacar."

"Makasi An, aku kira kamu lupa."

"Aku ga akan lupa." Ucap Ana tersenyum.

"Ayo tiup lilin nya, tapi berdoa dulu." Sean mengangguk lalu menutup matanya berdoa dalam hati.

"Aku ingin hidup bersama Ana selamanya ya tuhan, aku ingin membahagiakan Ana dan membangun keluarga kecil bersama Ana."

Lalu Sean membuka matanya dan meniup lilin nya dan tersenyum, Ana meletakan kue di atas meja menyuruh Sean memotong kue nya.

"Ini untuk pacar aku yang paling cantik." Sean memberi kue pada Ana.

"Makasi ya An, i love you." Ucap Sean dengan tulus, ia memeluk Ana dan mengecup kening Ana.

"Love you to."

Mereka duduk berdampingan menatap langit malam yang di penuhi taburan bintang dari atas roftop cafe.

"Aku mau minta maaf sebelumnya An."

"Kenapa?" Ana menoleh menatap Sean dengan seksama.

"Aku mau kuliah di Jerman tahun depan." Lirih Sean.

SEANAWhere stories live. Discover now