Bab 17

3 0 0
                                    

Semuanya sudah duduk di kursi masing masing menyantap makan malam bersama. Tanpa ada suara yang keluar dari mulut mereka, hanya dentingan sendok dan garpu.

Ana menoleh pada Sean yang fokus dengan makanannya, lalu ia kembali melanjutkan makan nya dengan sesekali melirik Sean berharap Sean juga meliriknya.

"Kamu kenapa lirik Sean terus?" Tanya Athala.

Ana mendongak melihat senyum jail Athala "Ngga, papah salah liat. Aku cuma mau ke dapur tapi mager makanya liat terus ke dapur berharap kemageran aku hilang."

Semua disana terkekeh dengan pernyataan Ana.

"Emang bisa gitu? Kamu ini ada ada aja Ana." Ucap Athala terkekeh pelan.

Ana tersenyum malu karena ia tertangkap melirik terus Sean. Ia melanjutkan makan nya.

Tiba tiba kaki Sean menyenggol kaki nya membuat Ana menoleh sedikit lalu menaikan alisnya.

"Kenapa?" Bisik Sean, Ana menggeleng.

Setelah semuanya selesai makan malam kini Ana mengajak Sean ke taman belakang rumahnya.

"Sini, duduk disini." Ana mendudukkan diri di atas rumput halus dan menepuk tempat di sebelahnya mengajak Sean duduk di sebelahnya.

"Mau pulang jam berapa?" Tanya Ana.

"Gimana nanti."

"Yaudah nginep aja."

"Ga enak sama tetangga kamu, kita ini cuma pacaran bukan yang lain." Jelas Sean, pandangannya lurus ke atas langit, melihat tauran bintang yang indah di langit malam.

"Iya juga sih, tapi pulangnya jangan malem malem ya." Sean mengangguk.

"Kamu pernah liat rasi bintang?"

Ana menggeleng pelan "Ngga, aku jarang keluar malam malam hanya buat liat bintang. Tapi semenjak sama kamu aku sering liat bintang di malam hari kayak gini."

Sean mengangguk mengerti "Liat itu rasi bintang zodiak kamu." Sean menunjuk lalu jarinya seperti menggambar rasi bintang zodiak milik Ana.

Ana hanya diam memperhatikan jari Sean yang seperti menggambar. Ana tidak mengerti namun ia hanya diam saja memperhatikan.

Sean menoleh pada Ana yang memperhatikannya, ia lalu mengambil ponselnya dan memotret bintang lalu seperti mengotak ngatik ponselnya membuat Ana mengerutkan dahinya.

"Kamu ngapain?" Sean diam tak menjawab dan masih sibuk dengan ponselnya.

Ana mengehlay nafasnya pelan, ia berbaring dan tangannya di jadikan bantal lalu pandangannya lurus ke depan melihat kemerlap kemerlip bintang yang indah di langit.

"Ini liat, rasi bintang zodiak kamu, Capricorn." Sean memperlihatkan karyanya yang membentuk rasi bintang di ponselnya. Ana terduduk kembali lalu melihat jelas karya Sean.

Ana tersenyum "Jadi kamu sibuk tu bikin itu?" Sean mengangguk.

"Bagus kan."

"Kamu ini ada ada aja."

Sean tersenyum, lalu ia membuka kamera depan. Ana tersenyum saat Sean mengarahkan kamera di keduanya.

"Senyum semanis mungkin Ana." Titah Sean. Ia mengambil beberapa foto bersama Ana.

"Mau mamah fotoin?" Suara Alita mengagetkan mereka.

Ana menoleh "Dari kapan mamah disini?"

"Dari kamu tiduran." Ucap Alita terkekeh.

"Sini mamah fotoin, kalo mamah yang fotoin kan bagus."

Ana mengangguk lalu mengambil ponsel milik Sean dan memberikannya pada Alita.

SEANAWhere stories live. Discover now