Bab 18

7 0 0
                                    

"Banyak, maka nya minta yang warna biru satu."

Ariel menggeleng "Gapapa deh cuma selembar bukan segepok."

"Kalo mau ngasi segepok juga gapapa ko kak."

Ariel terbelalak "Nunggu kakak kamu nikah dulu, nanti beneran di kasih." Ucap Athala terkekeh.

Ana membulatkan matanya "Wah beneran nih? Oke lah Ana tunggu."

"Yaudah kalo gitu Ana siap siap dulu."

"Mau kemana?"

"Mau es krim ga?"

"Sendiri gitu?"

"Emang kenapa? Kan ada di depan komplek mini marketnya."

"Yaudah, hati hati."

Ana mengangguk, ia lalu ke kamarnya mengambil hoddie dan keluar rumah. Berjalan sendiri ke depan komplek, suasananya disini sepi. Menjalani hidup masing masing.

Ana masuk ke dalam minimarket, membawa ranjang di tangan sebelah kiri dan tangan kanan nya mengambil kue, minuman, ciki, buah buahan, dan es krim pesanan Ariel.

Ia berjalan ke kasir membawa belanjaannya yang penuh di ranjang.

"Ana." Ana menoleh saat namanya di panggil.

"Eh kak Alex."

Alex tersenyum, ia membawa satu botol minuman di tangannya dan selesai membayar.

"Kamu belanja? Sendiri?"

Ana mengangguk.

"Kemana Sean? Ga nganter?"

Ana menggeleng "Cuma depan komplek doang aku bisa jalan sendiri ko."

"Oh, kalo gitu aku anter."

"Ehh ga usah kak, aku pengen jalan aja. Udah lama juga aku ga jalan jalan di komplek."

"Beneran?"

"Beneran kak, lagian aku dulu sering, jadi ga apa."

Alex mengangguk "Yaudah kalo gitu aku duluan."

"Oke kak, hati hati."

Ana membayar setelah belanjaannya di hitung, lalu ia berjalan keluar mini market.

"Loh Sean? Ko ada disini?"

"Aku mau beli coklat buat kamu terus mampir, eh malah ketemu kamu disini."

Ana tersenyum "Kamu tunggu disini ya, aku beli coklat dulu terus aku anter pulang."

Ana mengangguk "Jangan lama."

"Iya ngga."

Ia meletakan kantung plastik di motor Sean, menggantungnya. Setelah selesai Ana duduk di atas motor menunggu Sean. Tak lama Sean keluar membawa lima batang coklat.

"Nih buat kamu, jangan langsung di habisin ya."

"Kenapa?"

"Nanti sakit gigi lagi kayak kemarin."

"Hehe iya ngga ko."

Ana memasukan empat coklat ke kantung plastik dan satu nya ia makan di sepanjang jalan menuju rumahnya.

"Makasi ya, nanti sore jalan jalan yu."

Sean mengangguk "Kemana?"

"Aku pengen jajan di yg tempat biasa."

"Oke, mau jam berapa?"

"Kamu bisa nya jam berapa? Aku ikut kamu aja."

"Jam tiga? Gimana?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SEANAWhere stories live. Discover now