Bab 5

10 0 0
                                    

"Ana!"

"Apa?"

Ana yang sedang berjalan menoleh seseorang yang memanggilnya.

"Pulang sendiri lagi apa kek biasa sama ojol?"

"Ojol lah, siapaa lagi."

"Kapan ada pacar, ga bosen sama bang ojol?" Naya menoel pipi Ana yang sudah cemberut.

"Ya ga lah, buktinya aku masi pake ojol sampe sekarang."

"Kan terpaksa."

Ana hanya diam dan berjalan keluar kampus menghiraukan semua perkataan Anaya yang membuat mood nya buruk.

"Ahh An jangan marah dong aku kan becanda."

"Becanda tapi tiap hari."

"Hehe iya deh ga akan lagi janji." Naya mengacungkan kelingkingnya pada Ana.

Ana berbalik lalu menautkan kelingkingnya lalu tersenyum "Yaudah sana balik nanti Andy nunggu lama."

"Oke aku duluan, bye jones."

Ana memutar bola matanya "Mulai deh."

Naya hanya menyengir kuda lalu menjauhi Ana yang menatap horor dirinya. Harus cepat cepat kabur kalau tidak ia akan di habisi oleh Ana.

Ana duduk di halte dekat kampus, ia sedang memesan ojol Dan menunggunya. Di temani dengan kopi panas di tangannya, cuaca hari ini sangat dingin membuat Ana mampir dulu ke supermarket membeli kopi panas.

"Mba Ana ya?"

"Iya Pak." Ojol itu memberi helm pada Ana, dan di terima oleh Ana.

"Sesuai tujuan mba?"

Ana mengangguk sebelum menaiki motor, di sepanjang jalan Ana menyesap kopinya perlahan. Ojol yang ia tumpangi tidak terlalu cepat membawanya jadi ia bisa menyesap kopinya di sepanjang jalan. Ibu kota terlihat tidak begitu ramai, tapi masi aada beberapa mobil dan bus karyawan yang lewat.

Sesampainya Ana langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya, is lelah.

🍑🍑🍑

"Woi."

"Apa?"

"Berangkat sama ojol lagi?"

Ana hanya berdehem sebagai jawaban untuk Naya, tidak salah lagi sahabatnya akan menanyakan hal itu padahal itu tidak penting sama sekali.

"Pokoknya kamu minggu depan harus punya cowo Ana! Kalo ga aku daftarin kencan buta biar kamu ga Jones mulu. Aku tu kasian sama kamu tiap hari ngang ngong ngang ngong ga ada penyemangat idup. Kalo ada pacar kan kamu jadi semangat kayak aku."

"Ga pake acara kencan buta juga kali nay!"

"Makanya harus punya pacar!" Ana memutar Bola matanya malas.

Kini keduanya sedang berada di kantin kampus, pelajaran mereka sudah berlalu dua puluh menit yang lalu tapi Ana masi asik di kantin sambil membaca novelnya. Naya? Ya pacaran di perpustakaan bersama Andy.

"Nanti malem jalan jalan yu!"

"Tumben ngajak biasanya sama Andy."

"Andy mau pergi juga sama temen nya."

"Yaudah, tapi kemana?"

"Jalan jalan aja di sekitar komplek siapa tau ketemu cogan ya kan."

"Heh inget kamu udah ada Andy."

"Bukan buat aku tapi buat kamu An."

"Lagi lagi kamu gitu, mimpi apa aku punya sahabat kayak kamu nay nay."

SEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang