[ғᴛ. ᴄʜᴏɪ ʙᴇᴏᴍɢʏᴜ]
Tuhan selalu mengirimkan malaikat penolong untukku,
kemudian di saat aku sembuh, Dia mengambilnya kembali.
Apa begini cara hidup bekerja?
sebuah catatan karsa, 2022.
Kami terdiam, mematung. Tidak ada tawa, celetukan, apalagi senggolan. Karena di balik seorang Kay yang perfeksionis, dia sebenarnya cukup ceroboh.
Nyaris jatuh ketika aku senggol, Kay bukan meraih lenganku dan malah menyahut angin kosong. Kemudian, sikunya tidak sengaja mengenai gelas air, lalu bum!
Lukisanku basah.
"Bim—"
"Nggak apa apa—"
"Bimaaaa—"
"Gapapa, Kay..."
"Bima, maaf bangettt, jangan marahhhh."
"Kayleen." Aku tersenyum, mendorong mundur bahu gadisku agar tubuhnya yang merayu tidak terkena noda air kotor tadi.
Serius, aku nggak marah. Sama sekali tidak ada niatan untuk marah, apalagi Kay segemas ini.
Aku cuma... khawatir baju putihnya terkena cat. Itu saja.
"Tenang, gue ga marah." Aku meyakinkan Kay yang nyaris menangis merasa bersalah.
Bagaimana aku tidak gemas? AGH RASANYA INGIN KUBAWA PULANG, DAN MENGADU PADA MAMA!
"Tapi lukisanmu jadi rusak..."
"Enggak, Kay. Aman!" Aku membersihkan air yang tumpah, kemudian kembali meraih kuas.
"Ini, bisa jadi tone dasar buat warna lukisan!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.