LFS-5

927 78 7
                                    

“Ka hadep sana!” Yim sejak tadi nggak selesai-selesai ganti bajunya, bahkan belum ngebuka satupun kancing kemejanya.

“Biasa aja kali Yim, kita sama sama cowok.” Tutor saja sudah selesai berganti celana dan sedang mengancingkan pakaian nya.

“Ishhh! Keluar sana.” Dengan cepat Yim membuka pintu dan mendorong kuat tubuh Tutor keluar dari dalam toilet, setelah itu kembali menguncinya.

“Yim Ini Gue gimana ganti bajunya?!”Sedikit berteriak agar Yim mendengar namun bukannya kembali di buka pintunya, Yim hanya menjawab ucapannya.

“Diem! Udah selesai gitu ganti bajunya..mau ganti apaan lagi!”Sahut Yim, dari dalam.

Sekarang kan dia jadi bebas mau ganti dengan gaya gimana aja juga nggak bakalan ada yang bisa liat.

Yim mulai melepaskan pakaian dan celananya secara bergantian, ia mengganti nya dengan yang baru di beli tadi.

Celana pendek dengan sweater lucu sangat cocok untuk kulit putihnya, makanya ia pilih ini. nggak tau kalau teman temannya, Yim nggak merhatiin mereka. Bahkan temannya aja nggak tau apa yang di ambil sama anak itu.

“Nah udah deh.”

Sendal yang lucu, dengan pakaian yang sepadu warna nya membuat nya keliatan cantik dan lucu, ada seksi nya juga maybe.

Yim keluar dari kamar mandi, terlihat di sana Zee,Max,Jimmy dan terlebih lebih lagi Tutor. Mereka melongo tak percaya melihat pakaian Yim. Sedangkan temannya biasa saja. Karna mereka sudah sering melihat Yim berpakaian seperti ini, sama seperti mereka juga.

“Apaan liat liat?! Buruan.” Yim langsung menenteng paper bag nya dan mengandeng lengan NuNew. Kedua nya berjalan beriringan menuju ke bioskop.

“Guys, lapar nggak si?” tanya Jimmy, ia juga lupa belum makan dari tadi siang. Soalnya pas tadi istirahat nggak kebagian makanan berat jadinya ikut makan desert deh tadi.

“Lah iya, kita belum pada makan.”Max.

“Yaudah, kalian lagi pada mau makan apa?”Ini pertanyaan dari Tutor, mereka semua melirik ke arah Tutor. Feeling semuanya yakin jika Tutor akan membayar untuk mereka semua.

“Kita mending makan ramen nggak si?”Tanya NuNew pada teman temannya.

“Boleh juga, seblak juga boleh kalo mau.”Jawab Nat, udah lama juga dia nggak makan tuh ramen.

“Ayo, gas ramen.”Tommy itu berdiri di samping Yim, dan Nat di samping NuNew.

“Serius ini kita makan ramen?”Pertanyaan Max membuat semuanya menoleh, tak jadi lanjut jalan.

“Udahlah. Nggak usah cerewet. Ramen paling Deket, maju dikit udah nyampe liat noh.”Tunjuk Jimmy pada restoran Ramen yang tak jauh dari mereka beridiri sekarang ini.

hhh, Yaudah. Apapun itu yang gratis gue suka.”

Semuanya kembali melanjutkan langkah kakinya menuju ke restoran ramen yang sudah di depan mata.

Setelah selesai memesan dan mendapatkan tempat duduk, mereka semua menunggu sambil berbicara hal yang nggak berguna.

“Guys. Gue pengen deh pas kita semua nikah. Nanti acaranya barengan, tinggal serumah juga.”Ide Jimmy terdengar sempurna. Selain hemat budget pas nikah, tapi jadi lebih seru juga karna banyak pengantin nya.

“Ide Lo bagus juga!” Zee menyahut, tangan nya di cubit oleh NuNew

“Loh kenapa di cubit sayang? Sakit tau.”

“Emang aku mau nikah sama Kamu?”Bahkan NuNew sama sekali nggak ada ngomong apa apa ke Zee, lah ini? Tiba tiba bahas nikah.

“Mau lah.” Dengan percaya dirinya, Zee menyahut.

“Dih, pede banget.”

“Boleh tuh, Tutor sama Yim gimana?”Max menoleh, Sisa dua orang itu saja yang belum berbicara sejak tadi duduk.

“Apaan? Gue laper, itu makanan nya datang.”Yim menunjuk ke arah pelayan yang sedang membawa nampan menuju meja mereka.

Menata semua ramen pesanan mereka jangan lupa dengan es teh nya.

Tutor menatap Yim yang sedang meneguk es teh nya, “Yim nggak mau apa ya? nikah sama Gue? Padahal lumayan punya suami ganteng.

Semuanya langsung makan dengan tertib tanpa berbicara, sebelum akhirnya mereka berjalan kembali menuju ke bioskop untuk menonton film.

Belum tau mau nonton apa, mereka belom berdiskusi.

Makan selesai, semua nya masih duduk di kursi dengan diam.

“Jadi, mau nonton film apa di bioskop?”Pertanyaan ini di lontarkan oleh NuNew.

“Horor.”

“Romantis.”

“Romantis.”

“Komedi.”

“Romantis.”

NuNew kebingungan, jawaban dari semuanya berbeda beda pendapat. Hingga akhirnya ia menghela nafasnya dan berdiri. “Cuss ke bioskop! Kita nonto film romantis.”
NuNew mengandeng lengan Yim dan temannya yang langsung berjalan lebih dulu menuju bioskop.

Tutor,Max,Zee dan juga Jimmy saling tatap satu sama lain sebelum akhirnya Max mengeluarkan suaranya.

“Mau gandengan juga kah?”

“HUEEKK!” Semuanya serentak berlagak muntah membuat Yim dan teman temannya serta para pelayan juga pelanggan menatap ke arah mereka. bingung mereka kenapa.

Entah makanannya tidak enak atau apa.

To be continued.

Love From School Место, где живут истории. Откройте их для себя