LFS-15

518 41 6
                                    

“Tor gue tau deh caranya biar Lo sama Yim sama sama tau perasaan kalian.”

Yang di panggil satu orang yang boleh semuanya, sudah terbiasa seperti itu. Tutor menatap wajah Max dengan dalam. Berharap jika usul dari pria itu masih masuk akal dan dapat ia coba.

“Apanih? Lo nggak macem macem kan Max?”Zee yang selalu saja memiliki firasat buruk terhadap Max lantas bertanya.

“Kagak lah anjir.”

“Trus apa?”Yang ini suara Tutor, sudah begitu penasaran dengan apa yang akan di ucapkan oleh Max. Namun malah di ajak adu mulut sama Zee

“Lo ciuman aja sama Yim, nanti kalo kalian sama sama deg deg an berarti kalian saling suka. Iya kan Zee?”

Ucapan Max ada benarnya, tapi yang jadi masalah sekarang adalah,Tutor nggak yakin kalau Yim mau di ajak cipokan.

“Gila Lo, ya kali Yim mau di ajakin cipokan. Kalau Tutor mah jangan di tanya jawaban nya apa, udah pasti mau.”Sahut Zee mewakili

Tutor hanya diam, berusaha mencerna apa yang telah di ucapkan oleh Max tadi.

“Udah lah, gue mau pulang. Udah siang juga, takut Yim nyari.”Beranjak dari kursi nya Tutor berjalan keluar dari kelas. Menelusuri gedung fakultas lainnya.

Kelas juga sudah selesai, tak ada gunanya juga kalau dia berlama lama di sini.

Berhubung Tutor berada di fakultas teknik, maka jika akan pulang ia selalu melewati gedung fakultas hukum, tempat di mana mantan nya berada.

Awalnya malas banget harus lewat sini, tapi karna gaada pilihan lain. Jadi mau tak mau ia harus mau.

‘Ting

Sebuah pesan baru saja masuk di ponsel nya, dengan cepat Tutor merogoh saku celananya.

Adek👶🏻

Kak, kalo pulang beliin es cream ya

Melihat pesan yang di kirimkan oleh adeknya, Yim. Dengan gesit jari jarinya mengetikkan kata kata di sana.

You
Jangan makan es cream

Adek👶🏻
Mau es cream:(

You
yang lain aja ya? Salad mau?

Adek👶🏻
Salad itu apa kak?

You
liat aja nanti

Setelah hampir lima menit lamanya berdiri di sana, Tutor kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku dan melanjutkan langkah kakinya menuju parkiran.

“Tutor.”

Entah siapa, tangan nya tiba tiba saja di tahan. Membalikkan kepalanya secara perlahan,

“Apaan? Gue buru buru.” melepaskan tangannya dengan kasar dari wanita yang ada di hadapannya sekarang ini.

Ck, mendengar suaranya saja sudah membuat Tutor kesal. Apalagi melihat wajahnya! Rasanya ingin di tonjok saat itu juga.

“Tor, sumpah Gue dulu nggak ada niat buat selingkuh sama baー”

“Apa? Jelas jelas Gue liat pakai mata kepala Gue sendiri kalo Lo selingkuh sama bapak Gue. Lo mau ngelag apa lagi hah?!”

Sudah lama rasanya ia berusaha melupakan kejadian ini, namun lagi lagi. Wanita ini muncul di hadapannya dan seenak jidat nya mengungkit hal yang sudah lama? Benar benar menjengkelkan.

Love From School Where stories live. Discover now