LFS-23

432 28 1
                                    

“Maaf Ka, aku nggak bisa ngasih jawaban sekarang. Aku juga masih ragu sama perasaan aku sendiri.”

Tutor faham, ia juga sebenarnya ragu dengan apa yang di rasakan oleh dirinya sendiri. Di tambah lagi akhir akhir ini mantan kekasihnya, atau lebih tepatnya Kaka tiri Yim juga sering menganggu hubungan mereka.

“Nggak papa Yim, nggak usah di pikirin sekarang.” Tutor memejamkan matanya, rasanya lelah ingin sekali tidur selama lama nya.

“Aku bakalan kasih jawaban secepatnya ya Ka...”

“Berapa lama?”

“Saat aku lulus SMA,”

...

“JAMES SINI WOI!”

Bandara yang begitu ramai di tambah NuNew yang berteriak seperti itu saat melihat teman lamanya itu, membuat orang orang yang lewat jadi menatap nya berkali kali.

“Nat itu mereka liatin Gue atau gimana si?”Entahlah, Nat juga bingung. Ia tak terlalu memperhatikan orang orang.

“James!”Nunew, Nat beserta Tommy langsung menyambut teman lamanya yang baru saja datang ini.

James awalnya sekolah di sini juga sama seperti mereka semua namun, saat SMP dulu ia begitu sering di buli oleh anak anak sekolah nya. Membuat nya jadi ragu untuk kembali bersekolah.

Hingga akhirnya orang tuanya lah yang memberi keputusan, di pindahkan nya sekolah ke Singapura. Jauh bedanya terasa saat Yim sekolah di luar negeri.

Masak sendiri, tinggal sendiri, walaupun begitu tapi di sana rasanya jauh lebih tenang, ia juga mengenal teman teman baru yang tak kalah baik dengan temannya di sini.

“Kangen banget sama kaliannn..”James berucap di sela sela pelukan mereka yang hangat.

Kembali pada posisi semula, James sedikit heran saat melihat teman temannya. Seperti merasa ada yang kurang tapi ia lupa apa.

NuNew yang melihat wajah bingung James, ia tahu pasti apa yang di pikirkan temannya itu sekarang. Yim. “Lo nyari Yim? Maaf ya, dia nggak bisa jemput. Pacarnya lagi sakit trus di rawat di rumah sakit.”

Mendengar penjelasan dari NuNew, James jadi tercengang. Apa tadi pacar? Yim sudah punya pacar? Astaga ia baru tahu.

“Temen Gue yang itu udah sold out?! Astaga!!” berteriak histeris membuat bandara berasa seperti di mana saja, bikin malu.

“Bukan Yim doang yang udah sold out, tapi Gue, NuNew, sama ni bocil juga udah.”Sahut Tommy yang tak sanggup melihat James memasang ekspresi seperti itu.

Lagi lagi, James di buat tercengang oleh sahabatnya ini, benar benar di luar dugaan. Di kira masih pada jomblo padahal mau dia kenalin sama temen temen cowoknya yang di Singapura sana.

“Seirus anjir? Astaga!”

“Kayaknya Lo doang yang jomblo Yim.”Nunew berucap, mendengar itu membuat Yim jadi tertawa kecil.

“No no no! Gue udah punya cowok kok.”

“James jangan bilang sama Gue kalo Lo udah ngebet Duda anak satu kaya raya di Singapura ya!” NuNew berucap sambil bergidik ngeri, bagaimana tidak ngeri coba? Kalau sampai beneren temannya ini pacaran sama Duda bisa bahaya dunia di buatnya.

“Nggak lah! Gila kali gue sampe pacaran sama Duda.”

“Tenang aja, pacar Gue orang indo kok.”Sambung James lagi.

“Siapa?”

“Net, kenal nggak?”

Saling tatap satu sama lain, Merasa ragu dengan apa yang di ucapkan oleh Yim. Tapi mereka bertiga berusaha untuk berpikir positif. Yang nama Net di dunia ini tidak hanya satu bukan?

Terhanyut dalam perkataan satu sama lain, sepertinya mereka semua akan berada di bandara satu jam lebih.

...

Malam ini, sesuai dengan perjanjian teman temannya ini. Mereka semua berkumpul di salah satu bar kota yang cukup terkenal.

Ramai nya orang orang yang menari, juga suara musik yang nyaring di telinga. Di tambah lagi bau alkohol yang menyengat, membuat Nat yang baru pertama kalinya masuk ke dalam bar jadi sedikit pusing.

Ah! Sudahlah, jika berteman dengan mereka ini. Nat akan di ajarkan yang tidak tidak, seperti dewasa belum waktunya.

“Nat minum dong, enak tau.”Tommy menyodorkan segelas Vodka ke arah Nat.

NuNew langsung menatap Tommy dengan mata elangnya, enak saja. Masa iya bayi kesayangan nya di suruh minum Vodka?! Jangan dong, mending alkohol yang kadarnya rendah aja.

“Nat minum ini aja deh, Takutnya Lo mudah mabuk jadi minum ini aja.”Nunew menyodorkan segelas alkohol ke hadapan Nat, membuat anak itu jadi meneguk saliva nya.

“Bentar, kalo kita semua mabuk. Yang bawa mobil siapa?”Tommy bertanya, untung nya ia masih ingat hal ini.

“Gue, toleransi Gue sama alkohol kuat.”James menyahut dengan wajah songong nya, membuat Nat jadi tertawa.

Entah kenapa rasanya saat Nat mencicipi alkohol ini sedikit, rasanya ternyata juga lumayan enak. Walaupun ada rasa asin sekaligus manis yang menjadi satu.

Yang selalu menjadi pertanyaan Nat di kepalanya adalah, kenapa orang orang sangat memprioritaskan alkohol jika sedang sedih,bahagia,atau apa. Padahal rasanya juga nggak terlalu oke, dan kurang baik juga untuk kesehatan tubuh.

“Gimana Nat? Enak?”Tanya Nunew yang masih sibuk meminum Vodka nya dengan lahap.

Nat mengangguk, rasanya nggak terlalu buruk juga sebenarnya. Tapi tetep saja nggak bagus buat kesehatan tubuh.

“Malam ini kita happy happy!”

To be continued.

Perkiraan end bakalan dua atau tiga bab lagi, jadi aku bakalan sering up^^

Love From School Where stories live. Discover now