19 • Khawatir

617 43 1
                                    

"Meskipun gue gasuka sama lo, tapi rasa khawatir gue terhadap lo itu ternyata jauh lebih besar dibanding gue ingin membenci lo."

-Zelvano Agrayansyah Leondra

.
.
.

Happy Reading All

🖤
.

"Halo semuanya, makasih ya sudah mau datang ke pesta ulang tahun gue. Iya, gue sengaja milih tempat ini buat acara ulang tahun gue. Gue harap kalian ikut menikmati suasana kayak gini, jadi, semoga kalian happy yaaa! Terimakasih." Sisil berbicara menggunakan mikrofon, memandang semua orang yang hadir disini dengan tersenyum cerah.

Kini, di tempat Vania, Salsa dan Meli, mereka bertiga tengah menikmati hidangan pesta ini. Salsa yang tak henti-hentinya untuk terus berfoto-foto.

"Eh guys, kita kesitu yuk!" Tunjuk Salsa pada arah danau yang sudah dihias dengan sangat menarik. "Foto-foto kita disitu! Ayo!"

"Makan dulu Sal," sahut Vania yang sedang memakan kue.

"Iya, ntar abis makan kita kesana ya! Ngga sabar gue!"

Di pinggir-pinggir danau, memang banyak para manusia yang hadir ke acara ini berada disana. Untuk sekedar bincang-bincang, melihat suasana yang adem dan menarik perhatian. Tak sedikit juga yang menikmati suasana seperti ini dengan pasangannya.

Beberapa menit kemudian, Vania dan Meli mengikuti langkah Salsa yang katanya mau ke pinggir danau itu. Pemandangan disana yang paling bagus.

"Gilaa, malem ini bener-bener berwarna!" Seru Salsa berbinar.

"Keren juga ya si Sisil ngadain pesta nya disini." Imbuhnya.

"Ayo foto kitaaa, gaya yang keren yaaa!" Salsa kembali mempersiapkan ponselnya dan mereka bertiga mulai bergaya.

"Alay bet njir, dari tadi foto-foto mulu." Celetuk Meli yang sudah jengah.

"Eh, ini Vania ya?" Tiba-tiba saja ada tiga orang cowok yang sepertinya anak SMA Dirgantara juga, mereka bertiga menghampiri ke arah Vania, Salsa dan juga Meli.

"Vania anak kelas 10 Mipa 2? Yang suka sama Elvan itu? Wah cantik banget lo malam ini." Imbuh cowok itu.

"Iya, makasih." Balas Vania dengan tersenyum tipis.

Tanpa mereka ketahui, Elvan tengah melihat interaksi Vania dengan si cowok itu. Ada rasa tidak terima dalam dirinya ketika melihat Vania didekati cowok lain selain dirinya. Ntah ada apa dengan Elvan, tapi yang pasti, Elvan merasakan kesal melihatnya.

"Ekhm, ada yang cemburu nih." Celetuk Arven sekaligus menyindir dan melihat ke arah Elvan.

"Apaan lo liatin gue kek gitu?" Ucap Elvan yang tidak sengaja melirik ke arah Arven yang ternyata Arven tengah melihat ke arahnya dengan tersenyum seperti menggoda.

"Cemburu nih ceritanya?" Tanya Arven dengan menaik turunkan alisnya dan setelahnya langsung menyemburkan tawanya, Aldo jadi ikut-ikutan tertawa juga.

Di sisi lain, ada Jessica beserta kedua temannya, mereka bertiga tengah merencanakan sesuatu. Terlihat, Jessica menatap penuh dendam ke arah Vania.

"Gue bakal bales yang lebih ke lo, Vania!" Tekan Jessica.

"Udah siap kan rencananya?" Tanya Jessica pada kedua temannya, dan mereka berdua pun mengangguk. "Yaudah buruan, mumpung tuh orang ada di pinggir danau."

Laura dan Aleta segera berlari mencari tempat untuk memantau Jessica dan kejadian yang akan datang setelah ini.

Jessica belum berlari sampai ketiga cowok yang berada di hadapan Vania, Salsa dan Meli itu pergi. Setelah melihat kepergian cowok itu, Jessica segera berlari kencang ke arah Vania, tidak lupa ia tersenyum smirk selama berlari. "Habis lo Vania malam ini!" Batin Jessica.

ZELVANO [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang