31 • Percaya?

835 47 17
                                    

Happy Reading All

🖤
.

"Halo? Bu Melita?"

"Iya, halo Bu Fela? Ada apa telpon?"

"Maaf mengganggu, ini kita jadi kan ketemuan di restoran yang sudah dijanjikan?"

"Oh, tentu tidak."

Kening Fela mengerut mendapat jawaban dari Melita, ia tidak salah dengar kan?

"Maksud Bu Melita apa ya?"

"Perjodohan antara anak saya Elvan dan anak ibu Jessica, sepertinya harus dibatalkan."

"Lhoo? Kok gitu? Kalian tidak bisa memutuskan sepihak. Dan saya pikir, Pak Rayan pasti sudah bilang ke ibu kan, jika kalian menolak, kalian akan tau konsekuensinya?" Raut Fela mulai serius. Dirinya dan keluarga sudah rapi karena hendak pertemuan dengan keluarga Leondra, membahas soal perjodohan antara Elvan dan Jessica.

Jessica yang melihat raut mama nya berubah tidak seceria tadi, membuat dirinya jadi was-was. Semoga saja belum ada yang melihat video bukti bahwa dirinya lah yang merusak benda-benda berharga Elvan selain Arven. Jessica hanya bisa berharap begitu karena dirinya sempat mengancam Arven jika video itu diketahui oleh orang lain terlebih Elvan.

"Saya dan keluarga tidak akan takut dengan konsekuensinya, toh, Pak Bayu tidak ada hak untuk membantu atau tidaknya perusahaan suami saya. Fazar saja yang punya perusahaan itu, tidak keberatan membantu suami saya tanpa imbalan apapun itu. Oh iya, satu lagi, saya rasa, kelakuan anak ibu Jessica waktu kemarin, sudah jelas ya, Jessica bukan anak baik-baik. Saya tidak ingin, anak saya menikah dengan orang yang salah. Saya tutup teleponnya ya, assalamualaikum."

Tut

Sambungan sudah diputus dengan sepihak oleh Melita, membuat Fela terdiam, dan beberapa lama kemudian ia menjawab salam Melita dengan lirihan.

"Mah? Kenapa?" tanya Jessica.

Fela langsung menoleh ke arah Jessica. "Kemarin kamu berhasil kan melakukannya? Tidak ada orang yang mengetahuinya? Tapi kenapa Melita bisa tau apa yang kamu lakukan kemarin?"

"Apa benar itu Jess?" tanya Bayu juga.

"Sebenarnya waktu di sekolah, ada satu cowok yang punya bukti video, ternyata ada yang diam-diam ngerekam waktu Jess ngerusak benda-benda masa kecilnya Elvan." Jelas Jessica.

"Kenapa kamu ngga hati-hati si Jess?" ucap Fela terlihat frustasi.

"Kalian nyalahin aku? Jahat! Lagian kan aku minta nya udah terima jadi, kenapa aku yang turun tangan? Pokoknya aku gamau tau! Elvan harus jadi milik aku!" Jessica melipat kedua tangannya di depan dada dengan raut merajuk.

"Bukan masalah itu nya Jess, tapi Melita bilang juga tadi, mas Bayu tidak ada hak untuk membantu atau tidaknya perusahaan suaminya? Maksudnya apa?" Fela baralih menatap ke arah Bayu yang tengah duduk santai di sofa khusus untuk satu orang.

"Fazar. Rayan pasti sudah tau yang sebenarnya karena Fazar. Anak itu, memang harus dimusnahkan! Sama seperti Geo! Jika Fazar sudah tidak ada, pasti perusahaan itu akan dialihkan ke papah." ucap Bayu.

"Terserah, pokoknya Jessica mau, perjodohan ini ngga boleh batal! Aku udah lama suka sama Elvan, masa aku ngga bisa milikin dia?! Ngga adil dong!"

•••Zelvano•••

"Bagaimana, El? Udah dimaafin, sama Vania? Gara-gara kamu, Vania jadi ngga kesini-sini lagi kan."

Elvan hanya diam saja saat Mama nya berbicara padanya.

ZELVANO [selesai]Where stories live. Discover now