HATE ● [FIVE]

1.4K 185 7
                                    

Minho benar-benar menikah secara paksa dengan pria itu. Mereka memaksa Minho sampai membuat pria manis itu tidak berkutik.

"Mereka sama saja dengan para penjajah" gumam Minho sambil sesenggukan dengan mata bengkaknya. Pria itu masih memakai pakian pengantinnya dan ditempatkan di sebuah pavilion rumah orang berkuasa itu.

"Kenapa belum mandi?" Suara itu membuat Minho diam saja. Dia benar-benar benci melihat pria itu, pria yang menjadi suaminya sekarang ini.

"Minho" panggil pria itu lagi sambil mendekat ke arah Minho. Tapi si manis hanya diam sambil menatap kosong.

"Kau baik-baik saja kan?" Tanya Chan sambil memegang pundak Minho. Dengan cepat si manis menjauh darinya.

"Jangan sentuh aku" ujar si manis dengan mata berkaca-kaca. Chan benar-benar terkejut melihat reaksi itu.

"Tapi aku suami mu Minho" kata pria itu.

"Aku sama sekali tidak menganggap mu sebagai suami ku, kau memaksa ku menikah dengan mu" Teriak Minho dengan emosi. Chan lalu mendekat dan memegang lengan pria manis itu.

"Kau kira bisa terus berteriak seperti itu? Aku ini berusaha menyelamatkan hidup mu" kata pria itu dengan tatapan menusuknya. Minho berusaha melepaskan dirinya dari Chan.

"Menyelamatkan apa? Mau malah membawa ku ke lubang serigala" kata Minho sambil menangis.

"Kau benar, apa yang kau katakan itu benar. Jadi serigala ini akan menerkam mu sekarang juga" kata Chan sambil mendorong Minho ke sofa model klasik itu.

Minho meronta saat pria itu mendudukinya dan melumat bibirnya dengan kasar. Air mata itu membasahi pipi si manis. Dadanya benar-benar terasa sesak dan dia sangat takut.

"Biadab, kau sama seperti para penjajah itu!" Teriak Minho saat mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari suaminya.

"Kau istri ku, jadi sewajibnya kau memenuhi kebutuhan ku" kata Chan sambil mengusap pipi pria itu.

Tanpa mengatakan apapun Chan langsung melepaskan semua kencing kemeja yang Minho pakai.

"Jangan! Aku tidak mau" kata Minho sambil mencoba mendorong Chan. Usahanya benar-benar sia-sia, tenaga Chan sangat kuat dan bukan apa-apa jika dilawan oleh Minho.

Minho menangis saat pria itu berhasil melucuti dirinya. Kedua kaki Minho kini dibuka oleh pria itu sambil masih melumati bibir si manis.

🔞

"Sebenarnya aku tidak ingin memaksa mu melakukan ini sekarang. Tapi sikap kurang ajar mu membuat ku sangat ingin menyentuh mu istri ku" kata Chan.

Minho menutup mulut dan bibirnya saat pria itu memasukan dua jarinya ke dalam lubang si manis.

"Tolong jangan lakukan itu, aku tidak siap" kata Minho sambil memohon. Chan yang sudah diselumuti oleh nafsu mana bisa melepaskan pria manis itu.

"Jangan khawatir, ini tidak akan menyakitkan. Aku juga baru pertama, jadi kita belajar bersama" kata Chan sambil mencium pipi Minho. Dia lalu memasukan panisnya ke anal pria itu dengan perlahan.

Minho kembali meronta saat Chan memasukan benda tegang yang besar itu.

"Sakit ini benar-benar sakit!!" Teriak Minho meronta-ronta. Chan memeluk si manis untuk meminimalkan pergerakannya.

"Rasanya aku ingin mati" kata Minho sambil menahan nyerinya. Tubuhnya bergetar sangat hebat karena ketakutan.

"Nghhh ahh" Minho tersentak saat pria itu dapat memasukan semuanya.

"Aku sudah masuk, rasanya sangat hangat" gumam Chan sambil memeluk Minho semakin erat. Minho benar-benar merasa penuh, sampai perutnya agak membesar karena kepunyaan pria itu di dalam dirinya.

"Jangan lanjutkan! Aku tidak mau" kata Minho sambil kembali memberontak. Chan langsung mengeluarkan insting dominannya dan langsung menggenjot pria manis itu.

"Ahhh lepashh lepashh" Teriak Minho. Chan kembali menyambar bibir Minho untuk menghentikan suara itu. Tapi malah Minho menggigit bibirnya hingga berdarah.

"Kau membuat kesabaran ku habis ya" kata Chan lalu merebahkan Minho ke sofa dan melakukannya dengan sangat kasar. Minho sangat tidak menikmati semua ini, sepanjang permainan dia hanya menangis.

Chan menghela napas saat melihat pria itu sudah tak sadarkan diri. Gelora nafsu itu benar-benar membuatnya menjadi gila.

"Minho maafkan aku" kata Chan sambil melepaskannya. Dia lalu menggendong Minho ala bridal dan pergi membawanya ke kasur.

"Padahal ini malam pertama kita, sepertinya aku mengacaukannya. Maafkan aku tidak bisa menjadi suami yang sabar" jelas Chan sambil mengusap keringat di kening Minho.

"Tapi aku benar-benar benci perkataan mu tadi Minho" jelas Chan lagi.

***


Minho merasakan sebuah lengan kekar melingkar di perutnya. Karena benar-benar lelah dan lemas pria manis itu memutuskan untuk diam saja.

"Ayo bangun sayang" kata Chan sambil mencium leher pria manis itu. Minho berusaha menahan air matanya, dia benar-benar tidak berpikir jika ini akan terjadi padanya.

Suara walkie talkie membuat Chan melepaskan istrinya dan bangun dengan tubuh polos.

"Apa? Baiklah aku akan ke sana" kata Chan lalu memutus saluran. Pria itu mengambil handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya setelah itu dia menghampiri Minho.

"Minho aku akan ke luar, kau diam dulu di sini ya bersama ibu ku. Banyak juga orang-orang di sini yang akan melayani mu" kata pria itu sambil mengusap rambut Minho dengan sayang.

Minho diam tak menjawab hal tersebut, pandangannya masih lurus ke depan dengan mata yang berkaca-kaca. Aroma parfume itu Minho cium saat Chan menyentuh dahinya sambil memberikan kecupan kecil.

"Aku akan pergi, tolong jangan menangis lagi ya. Aku mencintai mu" kata Chan sambil tersenyum pada istri manisnya itu.




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

HATE    ||    BANGINHO ✔Where stories live. Discover now