HATE ● [TWENTY ONE]

1.3K 148 10
                                    

Minho mencium pipi si manis kecil itu saat dia sudah terlelap. Bayi itu terlihat sangat nyaman di pelukan Minho. Dengan hati-hati ibu manis itu melepaskan pelukan bayinya untuk bangun dan pergi ke kamar mandi sebentar.

"Tunggu sebentar ya" bisik Minho sambil menepuk bokong si kecil lalu bangun dari sana. Minho berjalan dengan cepat menuju ke kamar mandi, dia takut jika bayi itu terbangun dan menangis.

Saat sampai di luar kamar mandi, Minho tak sengaja melihat Chan yang terbaring di sofa ruang tamu. Pria itu terlihat sangat lelap dan pasti dia begitu lelah.

"Padahal ada banyak kamar, bisa-bisanya dia tidur di sini" gumam Minho sambil berjalan mendekat. Saking lelapnya Chan sampai tidak sadar jika Minho mendekatinya.

"Bangun! Kenapa tidur di sini?" Gumam Minho sambil menepuk bahu suaminya itu. Chan sama sekali tidak merespon apapun, napas panjang itu Minho dengar dari hidungnya yang menandakan pria ini masih hidup.

"Apa benar dia luka ya?" Gumam Minho, dia lalu membuka sedikit baju Chan di bagian bawah. Mata Minho terbelalak melihat luka tembak yang masih basah itu.

Luka itu hanya dibalut dengan kasa saja, dan kasanya pun masih merah karena lukanya tidak kering.

"Apa yang kau lakukan?" Suara itu membuat Minho menegang. Dia lalu melihat ke depan. Chan menatapnya dengan mata sayu sambil tersenyum nakal.

"Tidak ada" jawab Minho ketus sambil melepaskan baju pria itu. Saat akan pergi, tiba-tiba pria itu menahan dirinya.

"Aku bisa melihat jika kau sedang khawatir ya?" Tanya Chan sambil mencium telinga Minho.

"Tidak sama sekali" kata Minho. Chan lalu membalikan tubuh Minho dan menatapnya dengan lekat. Saat pandangan mereka beradu, Minho langsung membuang muka.

"Kau malu menatap ku ya?" Tanya Chan sambil memegang dagu Minho. Dengan cepat di manis langsung menggeleng dan melihat Chan.

"Tidak" jawab Minho dengan cepat. Chan lalu langsung menautkan bibirnya pada bibir si manis. Rasa rindu yang dia tahan selama ini kini terpenuhi, apalagi Minho sama sekali tak memberontak saat Chan menyentuhnya.

"Kau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?" Gumam Chan. Minho sebenarnya tahu, tapi dia menggeleng karena wajahnya pasti sangat merah sekarang.

Chan lalu membawanya ke sofa dan mendudukan Minho ke sana. Sedangkan Chan naik ke pangkuannya dan menahan Minho.

"Aku tahu kau juga merindukan ku kan?" Tanya Chan pada pria manis itu. Minho hanya diam saja, tapi apa yang Chan katakan mungkin adalah sebuah kebenaran.

🔞

Chan membuka dua kencing memeja Minho perlahan, hal itu membuat jantung Minho berdetak semakin kencang. Mata Chan fokus ke puting pria manis itu.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Minho sambil menutup matanya. Chan menyesap dan memencetnya dengan seksual membuat Minho ingin mendesah.

"Dia sangat menarik soalnya" kata Chan sembari mencium dada Minho beberapa kali. Chan membuat banyak sekali kissmark di tubuh si manisnya.

"Minho aku merasakan sesuatu di sini" kata Chan. Seketika Minho menjadi malu, karena sentuhan Chan membuat juniornya berdiri dan menegang.

"Tak masalah" kata Chan. Dia lalu melepaskan celana si manis dan membuka kedua kaki Minho.

Chan benar-benar terkekeh melihat Minho yang benar-benar merona karena ulahnya. Selama itu Minho selalu menolak kontak mata dengan Chan.

"Nghhh tunggu sebentar" kata Minho saat Chan memasukan dua jarinya sebagai pemanasan. Minho berusaha sebisa mungkin menutup mulutnya agar suara desahan itu tak kelepasan.

"Tidak usah di tutup Minho, aku mau dengar" kata Chan melepaskan tangan Minho. Si manis hanya menunduk saat Chan menyentuh bagian dalamnya.

"Apa di sini?" Tanya Chan sambil melihat reaksi Minho. Si manis nampak tersentak dan semakin mendesah saat Chan sampai di sana.

"Aku benar-benar tidak tahan" kata Chan yang langsung melepaskan lalu  mengeluarkan juniornya yang sudah amat menegang. Melihat itu Minho membelakan matanya.

"Kenapa bertambah besar?" Gumam Minho melihat itu.

"Ini karena aku terus menahannya saat perang, jadi sekarang kita tuntaskan saja" kata Chan. Minho memejamkan matanya saat Chan mengarahkan miliknya ke anal Minho.

Tiba-tiba mata mereka terbelakak bersamaan saat mendengar suara tangisan bayi dari kamar itu. Dengan cepat Minho langsung mendorong Chan dan berlari sambil memakai celananya.

"Ahh untuk aku sabar" gumam Chan sambil mengusap wajahnya dan menyusul Minho ke sana.

"Maaf ya aku lama" kata Minho sambil menggendong bayi kecil itu. Ternyata dia mengompol. Melihat itu Minho langsung membereskan semuanya dan kembali menidurkan bayi itu sambil menyusuinya.

"Aku akan tidur di sini" kata Chan sambil memeluk Minho dari belakang. Minho berusaha memejamkan matanya untuk tidur, tapi Chan masih aktif di belakangnya mencium lehernya.

"Aku tidak tahan Minho" kata Chan sambil memeluk istri manisnya itu.

"Tapi dia belum tidur" kata Minho sambil melihat ke arah bayi mereka.

"Kau susui saja sambil kita melakukan itu" kata Chan sambil menurunkan celana Minho.

"Apa kau gila ya?" Gumam Minho sambil menyiku tubuh Chan. Pria Bang itu menggosokan penisnya ke bokong Minho. Sensasi aneh itu Minho rasakan dan batangnya menjadi kembali menengang.

"Tetaplah di posisi mu" kata Chan sambil memegang pinggang Minho dari belakang. Minho berusaha mengeratkan bayi itu sambil menutup matanya.

"Ahh tungguhh" Minho mendesah saat Chan memasukan penis ke lubang miliknya.

"Aku akan pelan-pelan agar kau tidak kesakitan" kata Chan. Minho berusaha sebisa mungkin untuk tidak bergerak, dia takut bayi itu bangun dan menangis lagi.

"Tunggu Chan, dia masih menyusu" kata Minho sambil melihat bayi lucu itu.

"Ya sedikit lagi aku sampai, kau jaga posisi mu" kata Chan. Dia lalu menyentakan pinggangnya dan berhasil masuk. Minho merasa sangat panas dan penuh saat ini.

"Kalian benar-benar membuat ku susah" gumam Minho sambil terengah-engah. Chan terkekeh mendengar itu. Istrinya ini memang multitasking tak salah dia bisa melakukan dua kegiatan secara bersamaan.

Saat Chan akan menggerakan tubuhnya, dia berhenti karena merasakan sesuatu yang aneh.

"Kenapa kau?" Tanya Minho saat Chan mengusap perut Minho.

"Minho kapan terakhir kali kita melakukan ini?" Tanya Chan. Minho benar-benar sangat kesal, bisa-bisanya Chan berhenti saat dia mulai tegang.

"Saat kau akan pergi waktu itu, sepertinya tiga atau empat bulan yang lalu" kata Minho. Chan seketika melepaskan panisnya dari Minho, hal itu benar-benar membuat sang istri kecewa.

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba kau keluar?" Tanya Minho.

"Aku tidak mau melakukannya, sepertinya kau hamil Minho. Aku tidak mau membunuh anak kita lagi" kata Chan.




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

HATE    ||    BANGINHO ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant