HATE ● [TWENTY TWO]

1.3K 135 18
                                    

Minho benar-benar terkejut mendengar itu, dia lalu memegang perutnya sendiri.

"Tidak, sepertinya aku hanya gemuk" kata Minho berusaha menyangkal.

"Tidak aku merasakan perut mu keras, bukan seperti lemak" kata Chan. Minho benar-benar tidak mengerti, tapi memang perutnya agak buncit sekarang.

"Kita pastikan besok saja" kata Chan. Minho merasa sangat kecewa, padahal dia sudah tegang tadi. Tapi jika dia hamil apa bisa bertahan lebih lama?

"Selama di sini kau tidak pernah melakukan sesuatu dengan orang lain kan?" Tanya Chan tiba-tiba. Mendengar itu membuat otak Minho jadi panas. Dia langsung meninju pria itu dengan keras.

"Kau kira aku selingkuh? Aku bukan seperti mu ya" kata Minho kesal. Chan lalu menoleh ke arah Minho.

"Aku? Kapan aku selingkuh?" Tanya Chan.

"Ini buktinya ada dia" kata Minho sambil menunjuk ke bayi kecil itu. Chan tertawa lalu dia kembali tidur di belakang Minho dan memeluk istrinya.

"Jadi kau cemburu ya? Hmm manisnya" kata Chan sambil menggoda dia.

"Aku malas berbicara dengan mu" kata Minho langsung menutup matanya.

"Maafkan aku, pas itu aku berpikir aku akan segera mati. Aku takut juga memaksa mu terus hamil karena kau masih muda" kata Chan. Minho nampak terdiam sambil mendengarkan penjelasan Chan.

"Maafkan aku karena memaksa mu untuk menikah dengan ku. Padahal dulu aku hanya mencoba untuk membantu mu keluar dari keluarga dan dari desa itu. Tempat di mana kau selalu ditindas" jelas Chan. Minho kembali mengingat masa lalunya.

"Bukannya aku menyelamatkan mu, aku malah semakin menyika mu karena sikap posesif ku. Saat melihat mata mu aku seperti terhipnotis dan menginginkan mu. Aku benar-benar jatuh cinta pada mu Minho, karena itu aku bersikap sangat posesif dan menyakiti mu agar kau hanya milik ku" jelas Chan.

"Tapi aku sadar sikap itu membuat jika semakin memiliki jarak dan pada akhirnya kau pun membenci ku" kata Chan sambil meneteskan air matanya. Mendengar penjelasan Chan membuat Minho ingin menangis. Rupanya Chan bukan orang sejahat yang Minho kira.

"Kau mencintai mu, tolong jangan tinggalkan aku Minho" kata Chan sambil memeluk si manis.

"Maafkan aku juga ya, aku selalu menyakiti mu dan bahkan hampir membunuh mu. Kau selalu menyelamatkan hidup ku" kata Minho tiba-tiba. Mendengar itu menbuat Chan semakin menangis dan kembali mengeratkan pelukannya pada sang istri.

"Artinya kau sudah mulai mencintai aku?" Tanya Chan.

"Tidak" jawab Minho sambil terkekeh. Chan merasa seperti dijunjung sangat tinggi dan di jatuhkan dengan cepat ke tanah.

"Hati ku sakit" kata Chan. Minho lalu mengusap punggung Chan sambil terkekeh.

"Kenapa seorang kolonel tentara menangis seperti ini?" Tanya Minho sambil tertawa.

"Ini kolonel yang sedang sakit hati" jawab Chan sambil mencium pria manis itu.

***

Senyuman Chan terus mengembang saat mereka berjalan kembali pulang. Bagaimana tidak, Minho benar-benar hamil sekarang.

"Kau tidak boleh..." Chan mulai posesif lagi pada pria itu. Minho yang kesal lalu berjalan mendahului Chan.

"Arkk sakit Minho" pria Bang itu meringis saat Minho tengah mengobati lukanya.

"Kenapa kau sangat manja" kata Ibu hamil itu sambil membersihkan sang suami tercinta.

"Cium dulu sayang ku" kata Chan sambil memanyunkan bibirnya. Minho langsung membuang muka melihat tingkah laku Chan yang benar-benar sangat tidak dewasa.





HATE    ||    BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang