HATE ● [FIFTEEN]

1.1K 138 19
                                    

Minho berlari dengan pakaian yang bersimba darah. Pria itu berlari sambil membawa belati di tangannya.

Tapi dengan cepat petugas itu langsung menangkap Minho dan membawanya ke penjara di sekitar sana.

Di sisi lain kondisi Chan menjadi sangat kritis karena luka tusukan di punggungnya itu. Dua dokter menangani Chan saat itu tapi untung saja nyawanya terselamatkan.

"Di mana pria sialan ini?" Tanya Ibu Chan pada Letkol itu.

"Dia sudah kami penjarakan" jawab pria tinggi itu sambil menunduk memberikan hormat.

"Baiklah kau bisa pergi" kata wanita itu. Setelah beberapa petugas itu pergi, wanita itu memanggil seseorang.

"Sebarkan berita ke semua warga jika Lee Minho berusaha untuk membunuh Kolonel Bang dan hasut mereka untuk melakukan hukuman mati pada pria itu dengan cara dibakar hidup-hidup di tengah desa" bisik wanita itu. Penjaga itu hanya mengangguk memberikan hormat lalu dia pergi.

"Lee Minho Berani-beraninya kau bermain api dengan keluarga ku" kata wanita itu dengan senyuman miringnya.

Keributan terjadi di depan tempat penahanan Minho berada. Banyak sekali penduduk yang menginginkan agar pria itu dihukum mati.

"Maaf kami tidak bisa melakukan itu" kata para petugas pada penduduk.

"Tapi dia berusaha membunuh Kolonel, dia sepertinya memang salah satu komplotan penjajah. Lihatlah wajahnya, dia memiliki wajah busuk para penjajah itu" Teriak seorang dan yang lainnya mendukung.

"Mungkin jika dia dibiarkan tetap hidup, penjajah lain pasti akan datang dan menjajah kita lagi. Kami yakin dia adalah mata-mata" kata mereka. Petugas benar-benar kewalahan saat mereka ingin masuk dan membawa Minho pergi.

"Bagaimana ini? Tuan Kolonel belum sadar, aku takut penduduk akan merusak tempat ini" kata salah satu tentara perang itu pada Seungmin.

"Tahan mereka, aku akan pergi ke tempat Tuan Chan" kata pria itu.

"Akhirnya kau bangun" kata Sang ibu saat melihat Chan terbangun. Hampir satu minggu pria itu tak sadarkan diri.

"Ibu di mana Minho?" Tanya Chan saat melihat pria itu tidak ada di sana.

"Dia ditangkap oleh petugas karena berusaha melakukan pembunuhan pada mu" kata wanita itu. Chan langsung bangun untuk pergi dari sana.

"Kau mau ke mana? Chan kau belum pulih sepenuhnya" kata wanita itu. Pria itu seperti tak peduli dia memakai pakiannya dan langsung keluar dari sana.

Chan mengambil walkie talkie berusaha menghubungkannya pada Seungmin.

"Tuan Chan benarkan ini kau? Gawat istri mu dibawa penduduk untuk dibakar hidup-hidup" kata Seungmin yang panik. Chan langsung terdiam.

"Di mana itu?" Tanya Chan langsung berlari sebisanya.

"Di tengah desa, kami sudah berusaha sebisa mungkin agar mereka tak membawanya tapi mereka memberontak dan ingin menghancurkan kantor jika kita tidak memberikan mereka membawanya" kata Seungmin.

Minho hanya pasrah saat penduduk membawanya ke sana. Kedua kaki dan tangannya diikat lalu matanya di tutup dengan kain hitam.

"Seseorang yang memiliki darah menjajah seperti mu harus mati" kata kepala desa itu pada Minho. Minho hanya diam saja tak memberontak sedikit pun saat mereka membawanya. Mungkin dengan ini semua penderitaannya akan berakhir.

Saat mereka menghidupkan api, sebuah  mobil kuno terparkir di sana. Hal itu membuat semua orang fokus pada orang yang berada di dalam sana.

"Hentikan semuanya" suara itu membuat mereka terpaku. Seorang pria keluar dengan meringis kesakitan.

"Tolong kembalikan istri saya, sepertinya kalian salah paham" kata Chan sambil mendekat ke arah Minho. Pria itu terlihat tak berdaya diikat seperti itu.

"Sepertinya ada yang menyebarkan rumor miring tentang istri saya, percayalah ini hanya masalah rumah tangga kami jadi tidak perlu dibesar-besarkan seperti ini" jelas Chan. Mereka lalu menatap satu sama lain.

"Maafkan kami, karena kami membuat kalian menjadi panik" lanjut Chan sambil melepaskan ikatan di tangan, kaki dan mata Minho.

"Kalian bubarlah, aku mohon maaf atas semuanya" kata Chan. Mereka kemudian bubar satu persatu dari sana menyisakan Minho dan beberapa petugas lainnya.

"Ayo kita pulang Minho" kata Chan sambil mengusap wajah si manis dengan sayang. Melihat pria itu membuat Minho membuang muka.

"Sepertinya aku harus menggendong mu" kata Chan langsung menggendong Minho ala bridal dan membawanya masuk ke mobil.

***

Minho melihat Chan yang tengah meringis sambil menulis beberapa surat di mejanya. Pria benar-benar mengingat kejadian malam itu di mana dia berusaha membunuhnya.

"Aku sudah seperti orang jahat" batin Minho sambil menunduk.

"Kau masih bangun? Ayo tidur ini sudah malam" Ujar Chan kemudian. Minho lalu menurut tanpa mengatakan apapun, dia merebahkan tubuhnya ke kasur dan tak lama setelah itu dia terlelap.

Chan terkejut saat melihat Seungmin menggendong seorang bayi. Bayi itu benar-benar sangat imut dan lucu menurutnya.

"Ini anak mu?" Tanya Chan pada pria itu. Seungmin langsung mengangguk sambil menepuk bokong anaknya.

"Bukannya anda baru menikah enam bulan yang lalu?" Tanya penjara lainnya.

"Iya, aku menikah saat istri ku sudah hamil" jawab Seungmin malas. Mereka semua terkekeh mendengar hal tersenyum.

"Tuan Chan sepertinya anda sudah memiliki anak berumur dua tahun ya" kata pria itu pada Chan. Sang kolonel lalu tersenyum sambil menggeleng.

"Aku belum punya anak" katanya. Semua orang lain terdiam mendengar itu.

"Mungkin nanti Tuan, bersemangatlah" kata Seungmin berusaha menangkan Chan. Chan hanya tersenyum lalu kembali ke pekerjaannya.

"Jika dia tidak gugur mungkin aku sudah punya empat anak" gumamnya kemudian.



TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

HATE    ||    BANGINHO ✔Where stories live. Discover now