2

6.9K 444 6
                                    

Sesampainya di kantin Aldo langsung duduk di sebelah Luchas.

"Lhah biasanya sama Acelia lo?" Kaget Luchas.

"Ga jadi" jawab Aldo singkat.

Oniel yang berada di hadapan Aldo langsung mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin dan menemukan Ashel dan Kakak kelasnya Zee sedang makan bersama. Oniel langsung terkekeh.

"Kalah cepet lo" ucap Oniel pada Aldo.

"Eh tapi denger-denger mereka deket semenjak Ashel jadi bendahara sama Kak Zee di Osis" ucap Mirza.

"Kok lo tahu?" Tanya Ollaf.

"Gue kan Osis juga bego!" Kesal Mirza.

"Udah anggota Osis, jago basket lagi. Udah surend aja Do" tambah Florey. Aldo menghembuskan nafas kesalnya.

"Bukannya di support malah ngompor-ngomporin lo pada" ucap Aldo kesal.

"Oiya, besok sunmori yok. Lo libur dulu Do besok" ucap Ollaf.

Ya, dialah pemilik Coffee shop tempat Aldo bekerja. Aldo hanya menganggukkan kepalanya.

"Kenapa hidup gue lo usik terus Zee, apa masih kurang lo udah dapetin semuanya. Setidaknya jangan Ashel, dia salah satu wanita yang berharga di hidup gue" ucap Aldo sembari menatap mereka.

"Udah, kalo jodoh mah ga akan kemana" hibur Florey.

Singkat waktu, jam pulang sekolahpun tiba. Aldo mendapat pesan dari Ashel jika dia pulang bersama Kakaknya itu.
Saat pulang Aldo mampir ke toko bunga. Ini merupakan salah satu rutinitasnya saat Aldo merasa sedih, ia akan pergi ketempat itu untuk curhat.

Aldo memakirkan motornya dan melangkahkan kakinya menuju ke makam bundanya. Ya, tempat curhatnya di sana.

"Sore mas Aldo, mau berkunjung?" Ucap pengurus makam di tempat itu yang terbiasa dengan datangnya anak SMA tersebut.

"Sore Pak, rokok Pak" sebelumnya Ia juga membeli rokok untuk memberikannya ke Pak Yanto pengurus makam.

"Alhamdulillah, lumayan. Makasih mas ya" ucap Pak Yanto.

"Siap Pak" Aldo tersenyum dan langsung menuju ke tempat Bundanya.

Ia meletakkan bunga yang dibelinya tadi disamping nisan dan Aldo mulai duduk di samping makam Bundanya.

"Bun, Aldo dateng. Pasti Bunda seneng kalo liat Aldo udah gede gini" ucap Aldo tersenyum.

"Ya meskipun ngga pinter kayak Zee. Aldo udah males manggil dengan sebutan Kakak, nggapapa kan Bun?" Lanjutnya.

"Aldo cinta sama Ashel Bun, tapi Zee coba deketin Ashel. Aldo ngga tau apa yang direncanakannya lagi Bun" ucap Aldo menatap nisan Ibunya.

"Kadang Aldo cape sama semuanya, kadang Aldo pengin nyusul Bunda aja" ucapnya sambil menunduk.

Di jarak yang tak terlalu jauh seseorang sedang memandanginya, karena ini merupakan kelima kalinya melihat anak laki-laki berseragam sama tersebut ke makam ini.

"Muthe.. Ayo balik" ucap Mamanya.

"Iya Ma" jawab wanita yang dipanggil Muthe tersebut.

*****

Sesampainya di rumah Aldo melihat mobil Zee yang sudah terparkir di teras rumahnya. Aldo yang berjalan memasuki rumahnya seketika terhenti mendengar ucapan Zee yang sedang duduk di sofa.

"Ashel cantik juga ya" Aldo mencoba menghiraukannya dengan melangkahkan lagi menuju kamarnya yang di atas.

"Enak kali kalo dicicipin" Aldo yang mau menaiki tangga langsung berbalik berjalan ke arah Zee.

Semicolon [END]Where stories live. Discover now