24

6.4K 501 27
                                    

Pagi ini Aldo dan Zee sudah berada di Bandara, teman-teman Aldo pun ikut mengantarkan kepergiannya ke New York. Chris selaku teman dekat Zee juga ada di sana.

"Zee berangkat dulu Yah" ucap Zee sambil memeluk Rudy.

Rudy mencium kening anaknya itu.

"Baik-baik ya di sana, jagain Aldo juga. Kalau butuh apa-apa telpon Ayah, Nanti Pak Johan yang ngarahin kalian di sana" pesan Rudy, Zee pun mengangguk.

Kini Rudy tersenyum menatap anak bungsunya.

"Baik-baik ya di sana, sekolah yang bener, selalu kabari Ayah" ucap Rudy membawa Aldo ke pelukkannya.

"Iya" jawab Aldo, Rudy melepas pelukannya dan menatap anaknya itu.

"Jangan lupa makan sayur" lanjut Rudy sebelum mengecup kening anaknya itu.

"Ga janji kalau itu" jawab Aldo meringis.

Mereka pun pamit satu persatu dengan teman-temannya.

"Kening lo mau gue cium juga ga?" tanya Luchas pada Aldo.

Aldo langsung menoyor kening Luchas.

Aldo melihat jam tangannya, kemudian ia melihat sekeliling bandara.

"Ayo Do, bentar lagi take off" ucap Zee pada Aldo.

Aldo mengangguk dan melambaikan tangannya pada teman-temannya.

Setelah mengantarkan Aldo, Flo dan yang lain langsung pamit ke Rudy.

Saat mereka berjalan menuju parkiran mobil mereka, tak sengaja mereka melihat Ashel berlari dan dibelakangnya ada supir taksi yang ikut mengejar Ashel.

"Neng bayar dulu!" ucap Bapak itu.

"Aldo mana? Aldo masih di sana kan?" tanya Ashel.

Flo langsung menarik lengan Ashel saat ingin menuju ke arah terminal 3.

"Udah telat Shel" ucap Flo membuat Ashel kecewa.

Ashel membungkuk memegang lutut setelah sedikit kelelahan berlari, tangannya ia usapkan pada air mata yang tiba-tiba jatuh. Flo menepuk pelan punggung Ashel.

"Neng.."

"Sstt" potong Luchas saat bapak itu mau menagih bill taksi.

"Bayar.. neng" lanjut bapak itu.

Ollaf yang tak tahan pun memberikan dua lembar seratus ribu ke bapak itu.

"Nah gitu dong" ucap bapak itu lalu pergi meninggalkan mereka.

"Sultan" saut Oniel pada Ollaf.

"Daripada neng neng nong neng mulu" ucap Ollaf.

"Udah lah Shel, kita kan masih bisa kontakkan sama dia" ucap Luchas.

"Tapi waktu New York sama Indo kan beda, itupun kalo Aldonya ngerespon" saut Oniel membuat Ashel tambah lemas mendengarnya.

Ashel menoleh kebelakang mencari bapak taksi tadi.

"Bapaknya mana?" tanya Ashel dengan suara seraknya.

"Lhah udah pergi lah" jawab Luchas.

"Huaa gue pulangnya gimana?" tanya Ashel sambil menangis, Oniel langsung membungkam mulut Ashel saat mereka menjadi perhatian banyak orang.

"ih apaan sih" ucap Ashel menyingkirkan tangan Oniel.

"Ya lo nangis kenceng-kenceng, malu diliatin orang-orang" protes Oniel.

"Lo pulang bareng kita kan bisa Shel, ribet amat hidup lo" ucap Ollaf.

"Dah lah yok balik-balik" ucap Flo.

Semicolon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang