16

6.6K 511 23
                                    

Saat diperjalanan pulang Rudy meminta kepada supirnya untuk mampir ke makam istrinya terlebih dahulu.

Rudy yang disibukkan dengan pekerjaannya menjadikan dia sangat jarang untuk berkunjung ke makam istrinya lagi.

Rudy berjalan dengan membawa sebuket bunga ditangannya.

"Pak" sapa sopan Pak Yanto pengurus makam. Rudy tersenyum membalasnya.

Saat sampai di makam istrinya, Rudy mengerutkan dahinya melihat sudah ada buket bunga yang diletakkan di atas nisan istrinya. Namun bunga itu sudah sedikit layu.

Rudy berjongkok meletakkan buket bunga yang ia genggam disebelah buket bunga yang sudah ada sebelumnya.

"Sayang, maaf aku baru berkunjung" ucap Rudy sembari mengusap nisan istrinya.

"Apa aku salah selama ini? Aku belum bisa jadi ayah yang baik"

"Aku hanya belum rela kamu harus pergi dulu, aku masih belum terima kenyataan kalau kamu harus berkorban untuk Aldo. Kalau aku lihat Aldo, yang ada dipikiranku dialah penyebab kepergianmu. Maafkan aku" Rudy mengusap kasar wajahnya.

Rudy menyempatkan berdoa sebelum bernjak menghampiri Pak Yanto untuk menanyakan buket bunga dari siapa yang ada di makam istrinya.

"Permisi pak, itu ada buket bunga di makam istri saya dari siapa ya? Bapak tahu?" tanya Rudy pada Pak Yanto.

"Oh itu dari mas Aldo kemarin pak" jawab Pak Yanto.

"Dia sering kesini Pak?" tanya Rudy lagi.

"Iya sering Pak"

"Yaudah, makasih ya Pak" pamit Rudy kembali menuju mobilnya.

Satu lagi fakta terungkap yang belum pernah Rudy ketahui sebelumnya.

"Iya pak sama-sama" jawab Pak Yanto.



*****



Kini Aldo sedang menunggu Ashel selesai dandan, padahal sedari tadi Ashel sendiri yang nyepam chat ke Aldo agar segera kerumahnya.

"Milky, kamu mau sama Mokka ga? Nanti aku sama majikanmu besanan, tapi aku maunya sih lebih" ucap Aldo mengusap-usap bulu Milky.

"Lebih apa?" tanya Ashel menghampiri Aldo.

Aldo sedikit kaget saat Ashel sudah berada di belakangnya.

"Udah?" tanya Aldo mengalihkan pembicaraan.

"Let's Go!" jawab Ashel semangat.

"Ih semangat dong" lanjut Ashel dengan menusuk-nusuk pipi Aldo dengan jari telunjuknya.

Mereka pun menuju ke salah satu Mall yang ada restoran sushinya. Sesekali bercanda, bercerita dan berencana apa yang akan dilakukan mereka berdua saat liburan semester.

Saat sampai di restoran tersebut, Ashel yang paling excited memilih menu yang ada di sana. Aldo bersandar lemas sesekali menggaruk dahinya memilih apa yang akan dia pesan.

Saat sedang menunggu pesanan tiba, Ashel yang duduk sebelahan tiba-tiba menarik tangan Aldo.

"Widih baru ya?" tanya Ashel melihat gelang yang dipakai Aldo.

Aldo menggeleng.

"Dari seseorang" ucap Aldo.

"Iihh sok misterius, dari siapa?" tanya Ashel.

Aldo mengakkan punggungnya.

"Muthe"

Ashel langsung diam tidak menanyakan atau berbicara lagi sampai pesanan mereka datang.

Semicolon [END]Where stories live. Discover now