8

6.1K 449 13
                                    

"Udah jangan nangis lagi ya" ucap Zee menenangkan Ashel.

Zee membantu melepaskan seat belt Ashel dan turun untuk membukakan pintu mobil.

"Makasih kak, maaf kalau aku minta pulang duluan"

"Gapapa, aku yang harusnya bilang makasih. Kamu udah mau nemenin aku. Aldo biar aku yang urus"

Ashel menggenggam tangan Zee dan menggeleng.

"Jangan, Kak Zee ga perlu ikut campur" jawab Ashel.

Zee menghela napasnya.

"Yaudah, tapi janji ga nangisin dia lagi?"

Ashel mengangguk.

Cup

Kecup Zee di kening Ashel.

"Masuk gih, jangan terlalu dipikirin yang tadi" ucap Zee.

"A-aku masuk dulu. Emm.. Ka Zee j-juga hati-hati" jawab Ashel gugup

Zee terkekeh geli melihatnya.

"Apa iya gue jatuh cinta beneran?" Ucapnya dalam hati melihat Ashel yang memasuki rumahnya.

*****

Setelah dari Club tadi, Aldo tidak langsung pulang kerumah. Melainkan ke markas yang dulu sering di tempati untuk berkumpul berenam. Mereka sengaja patungan untuk menyewa sebuah kontrakan ini hanya untuk berkumpul.

Tempat yang menjadi saksi saat mereka bercanda dan tertawa bersama saling bercerita tentang kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tempat yang menjadi saksi saat mereka bercanda dan tertawa bersama saling bercerita tentang kehidupan.

"Kalo kalian jadi gue, gue harus ngapain" ucap Aldo di ruangan itu. Selanjutnya ia terkekeh sendiri.

"Gue kayak orang gila ngomong-ngomong sendiri" Aldo meengacak rambutnya frustasi.

Di telitinya setiap sudut ruangan. Tanpa diminta, memori-memori itu itu kembali.

Mirza yang selalu rebahan di sofa bermain Mobile Legend.

Ollaf dan Luchas yang saling mengobrol.

Flo yang makan di bawah sofa tempat Mirza rebahan.

Dan Oniel yang selalu melempar jokes-jokes garing ala bapak-bapak komplek.

"Jeruk, jeruk apa yang ga tebel?" Tanya Oniel.

"Jeruk nipis" lanjutnya.

"Pempek, kalo bantal? mpuk-mpuk"

Aldo masih mengingat jelas gelaknya saat itu. Entah kenapa jokes yang sederhana itu bisa membuatnya tertawa melupakan apa yang telah ia lalui di rumah.

Saat mengarahkan ke arah tempat tidur ia jadi teringat saat Luchas sudah di alam bawah sadarnya tiba-tiba Ollaf membangunkannya.

"Lu bangun, katanya mau tidur"

Semicolon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang