23

6.2K 538 38
                                    

Ceklek!

Aldo sedikit terperanjat saat seseorang tiba-tiba memasuki kamarnya.

"Ketok dulu kek, maen nyelonong ae lo" protes Aldo pada Zee.

Zee datang dengan cengirannya dan langsung merebahkan dirinya di kasur Aldo.

"Alah kek sama siape aje" sanggah Zee.

"Lo mau ikut gue ga? Kalo keterima sih guenya" lanjut Zee.

"Hah? Ikut kemana?" tanya Aldo yang sedang memberi makan Mokka.

"New York lah. Di Horace Mann School dia nyediain program kerjasama dengan Binghamton University khusus BFA in Art and Design, jadi intinya kalo lo lulus dari horace mann school lo bisa agak mudah lah buat masuk ke binghamton" jelas Zee.

Aldo yang mendengar penjelasan Zee langsung mengernyitkan dahinya.

"Jadi lo suruh gue pindah gitu?" tanya Aldo.

"Ya kalau lo mau sih" ucap Zee.

"Ga semudah itu lah pasti" ucap Aldo.

"Dicoba lah, gue bantu deh masalah administrasi dan lainnya, lo cukup buat portofolio gambar lo atau syarat yang mereka mau" ucap Zee.

Aldo diam memikirkan itu, sebenarnya ia sudah nyaman dengan teman-teman yang ada di sini dan Aldo juga malas bila harus beradaptasi kembali.

"Kesempatan ga datang dua kali" ucap Zee.

"Serah lo aja deh" jawab Aldo.

"Nah gitu dong, biar gue ada temen di sana"

"Halah sebenarnya itu kan tujuan lo, tapi apa Ayah setuju?" tanya Aldo.

"Pasti setuju lah, percaya sama gue" jawab Zee.

"Gue kabari butuhnya apa aja ke lo lagi nanti" lanjut Zee meninggalkan kamar Aldo.

Aldo sedikit melamun memikirkan hal itu.

"Pindah ya.." monolognya sambil memandangi Mokka yang sedang melahap makanannya.


*****


3 Minggu Kemudian...

Sepulang sekolah beberapa siswa terlihat berkumpul mengelilingi lapangan basket. Aldo dan Flo yang berjalan beriringan sedikit terheran-heran.

"Ada apaan sih?" Tanya Flo.

"Ga tahu juga" jawab Aldo.

Mereka yang penasaran akhirnya menuju ke sumber keramaian itu.

"Terima! Terima!" teriak beberapa siswa lainnya.

"Aaakkk Kak Jess so sweet banget"

"Iya ih gantengnya"

Saat Aldo dan Flo sudah sampai di lapangan basket, Aldo melihat pemandangan menyakitkan itu di depan matanya sendiri.

Justin sedang berjongkok di depan Ashel dengan bucket bunga mawar di tangannya.

Aldo mematung memandang sendu ke arah Ashel yang belum memberi jawaban pada Justin.

Ashel terlihat sedikit malu karena dipandangi beberapa siswa yang juga mengomporinya untuk menerima bunga itu, yang artinya ia akan menjadi pacar Justin saat bunga tersebut diambilnya.

Ashel memandang ke arah Kathrin yang juga ada di sana. Kathrin membalas tatapan Ashel dengan tersenyum pada sahabatnya itu.

Ashel menatap Justin kembali dan akhirnya mengangguk pelan, ia mulai mengambil bunga itu. Semua siswa yang menyaksikan bersorak dan bertepuk tangan.

Semicolon [END]Where stories live. Discover now