7

6.2K 432 8
                                    

Di pagi hari ini Aldo menepati ucapannya jika dia akan menjemput Muthe sebagai tanda terima kasihnya kemarin.

Ting! Tong!

Tak butuh waktu lama pintu pun terbuka.

"Eh siapa ini kasep pisan" ucap seorang wanita yang keluar dari rumah.

Aldo tersenyum dan menyalaminya

"Saya Aldo tante, temennya Muthe" ucap Aldo

"Oh mau jemput Muthe ya?" tanya tante Eli yang dijawab anggukan Aldo.

"Eh bentar-bentar, Aldo ya tadi? Pantes Muthe tuh pernah cerita soal Kam..."

Muthe yang mendengar percakapan keduanya buru-buru menghampirinya.

"Mama Ssttt!! Udah Muthe berangkat dulu. Daahhh" ucap Muthe yang langsung menarik Aldo menjauh dari Eli.

"Ehh, berangkat dulu tante" pamit Aldo.

Eli menggeleng-gelengkan kepala menatap tingkah anak gadisnya itu.

"Lihat tuh Git, anakmu udah besar" ucapnya.

*****

Sesampainya di sekolah, Aldo yang baru saja selesai merapikan jaketnya terkekeh melihat Muthe yang kesulitan melepas helm.

"Bisa nggak?" Tanya Aldo.

"Susaahh" jawabnya cemberut.

Aldo langsung membantunya. Berada di jarak yang lumayan dekat seperti ini membuat Muthe menahan napasnya.

"Nah udah" Aldo merapihkan rambut Muthe yang sedikit berantakan.

Murhe seketika menegang.

"Mamaaaaaa" teriaknya dalam hati.

Namun Muthe mencoba untuk bersikap biasa saja. Mereka berjalan beriringan menuju kelasnya masing-masing.

"Bibir kamu gimana? Masih sakit?" Tanya Muthe.

"Emm sedikit, tapi udah mulai mengering sih ini" jawab Aldo meraba bibirnya sendiri.

"Nanti dipakein obat merah lagi aja"

"Iya"

Aldo menahan Muthe untuk berhenti sejenak. Muthe kaget saat Aldo tiba-tiba berjongkok membenarkan tali sepatunya.

"Ini bahaya tau kalau lo ceroboh" ucap Aldo.

Muthe menutup mulutnya tak percaya, Ia sudah tidak bisa menahan lagi.

"A-aldo aku p-pergi ke kelas duluan. Makasih" ucap Muthe sedikit berlari meninggalkan Aldo.

Aldo menatap kepergiannya heran.

Seseorang yang sedari dari memperhatikan mereka dari belakang sudah menatap kesal.

"Sok ganteng banget" ucapnya saat melewati Aldo.

Aldo yang mendengarnya menoleh dan menatap gadis yang berlalu darinya itu.

Aldo melihat sekeliling memastikan apakah yang dimaksud dirinya atau tidak.

"Sok ganteng?" Tanya Aldo dalam hati melihat punggung belakang Ashel.

"Apasih" Aldo terkekeh geli.

Aldo kembali melangkahkan kakinya menuju kelas. Tidak seperti biasanya, hari ini tampak berbeda. Sebelum kepergian Mirza, biasanya mereka selalu ricuh berlima menyambut kedatangan Aldo. Sekarang, mereka diam di bangku masing-masing. Ollaf, Oniel dan Luchas masih saling mengobrol. Hanya Flo yang duduk sendiri di bangkunya menunggu Aldo datang.

Semicolon [END]Where stories live. Discover now