13

6.9K 503 21
                                    

Tepat seperti yang dibicarakan Ashel sebelumnya, malam prom night anak-anak kelas 12 telah tiba. Mereka merayakan kelulusan mereka di sebuah hotel, semua dibebaskan tanpa adanya aturan dari sekolah kecuali Alkohol dan hal-hal negatif lainnya.

Aldo yang kini kumpul bersama teman-temannya di markas menatap kosong keluar jendela, melihat ke arah langit yang tak memberi kesempatan pada bintang untuk melihatkan kerlip cahayanya ke bumi.

Oniel melempar popcorn ke arahnya.

"Ngapain lo? Masih mikir Ashel?" tanya Oniel.

"Gue cuma khawatir" jawab Aldo lesu.

"Susul lah" saut Ollaf.

"Gue udah janji ga bakal ngikutin dia lagi"

"Ya kalau hati lo ragu dia ga bakal baik-baik aja, susul aja Do. Bener kata Ollaf" ucap Flo.

"Setuju, daripada nyesel karna perbuatan kakak lo sendiri" Luchas yang dari tadi memainkan HPnya kini ikut bersuara.

Mereka semua sudah mengetahui latar belakang Aldo, termasuk Zee kakak kelas mereka.

Aldo yang awalnya ragu kini bangkit dan memakai jaketnya.

Ollaf melemparkan kunci mobilnya ke arah Aldo.

"Pakai tuh, keknya mendung diluar. Di bawah jok juga ada payung"

Aldo tersenyum mengangguk, dan kembali melemparkan kunci motornya ke Ollaf.

"Pergi dulu ges" pamit Aldo.

"Tulus" ucap Oniel.

"Good luck sayang" saut Luchas.

"Apaan tulus?" tanya Ollaf.

"Lagunya tulus" jawab Oniel.

"Oh pamit, norak lo Laf gitu aja ga tau" ucap Flo.

"Salah! Hati-hati dijalan" protes Oniel.

Ollaf mengambil satu popcorn ditangan Oniel dan dilemparkan ke Flo.

"Yee norak juga lo"

"Brisik amat lo pada ah, perkara lagu doang" saut Luchas.

"Yang penting nasib Aldo nanti ga BCL" lanjut Luchas.

"Apaan tuh?" tanya Oniel terkekeh mendengar Luchas yang malah melanjutkannya.

"Kecewa hiaa"



*****



Sementara didalam hotel tampak meriah dan ramai karena ada yang membawa pasangan masing-masing. Ashel terlihat sangat cantik malam ini, tangannya di gandeng Zee menuju ke arah teman-temannya yang ada di samping kolam renang.

"Katanya udah sama Chi.." ucap Chris yang langsung ditutup mulutnya sama Zee.

"Cuma buat mainan" bisik Zee di telinga Chris.

"Wah gilak lo ga ngotak" ucap Chris pada Zee.

Zee justru tersenyum bangga melihat reaksi temannya itu.

"Shel, bentar ya aku ke depan dulu udah ditunggu soalnya. Kamu seneng-seneng aja dulu" ucap Zee pada Ashel.

"Tapi kak.."

"Bentar doang kok"

Ashel akhirnya mengangguk. Ia melihat sekelilingnya tak mendapati seseorang yang ia kenal satupun. Semua hanya ada kakak-kakak kelasnya yang memang Ashel tidak mengenal salah satunya.

Ashel memilih duduk menunggu Zee datang kembali, setelah beberapa menit lamanya Ashel memilih pergi menuju toilet.

Saat ingin menuju toilet terdapat sekumpulan beberapa kakak kelas lainnya di sana yang sedang merokok.

Semicolon [END]Where stories live. Discover now