15

6.7K 503 37
                                    

2 Minggu kemudian.

Setelah selesai dengan ujian akhir semester, seperti pada sekolah-sekolah umumnya OSIS di SMA menyelenggarakan Class Meeting dengan berbagai lomba-lomba seperti futsal, basket dan lainnya.

Aldo dan teman-temannya ikut andil menjadi perwakilan kelasnya dalam lomba futsal. Namun sayang, kelas mereka terkalahkan dengan kelas lain.

Saat Aldo keluar dari toilet setelah mengganti pakaiannya, ia tak sengaja melihat Muthe dan Mamanya yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah. Muthe menoleh mendapati Aldo melihat ke arahnya, namun Muthe lebih dulu memutuskan pandangannya.

Saat Muthe mulai berjalan dengan Mamanya, Aldo langsung berlari menghampirinya.

"Muthe" cegah Aldo menggenggam tangan Muthe.

Muthe dan Eli menoleh ke arah Aldo.

"Eh Aldo kan?" tanya Eli, Mama Muthe.

"Iya tante" jawab Aldo sopan.

"Mama ke mobil dulu aja, nanti Muthe nyusul" ucap Muthe pada Mamanya.

"Yaudah Mama tunggu di mobil, duluan ya kasep" ucap Eli membuat Aldo tersenyum dan mengangguk.

Aldo menatap Muthe dengan tatapan bertanya ada apa.

Muthe menarik Aldo dan membawanya menuju taman belakang. Muthe membawanya untuk ikut duduk di kursi yang ada di sana.

"Ada apa? Kenapa Mamamu ke sini?" tanya Aldo.

Muthe tersenyum sambil melihat siswa lain yang berlalu-lalang di sana.

"Aku akan pindah sekolah" ucap Muthe menatap Aldo yang ada di sampingnya.

Aldo kaget mendengar penuturan Muthe.

"K-kenapa? Ada yang ganggu kamu? Ada yang bully kamu?" tanya Aldo beruntun.

Muthe terkekeh melihat reaksi Aldo.

"Bukan, aku juga bakal pindah rumah" jawab Muthe.

"Kemana? Kok dadakan" tanya Aldo yang masih penasaran.

"Aku bakal pindah ke Bandung dan itu ngga dadakan Aldo, ini udah disiapin lama. Nunggu selesai UAS aja" jelas Muthe lagi.

"Muthe.." ucap Aldo lirih menatap sendu gadis yang ada di sampingnya itu.

Aldo jadi teringat waktu Muthe membawa map polio berisikan surat keterangan yang belum sempat terbaca semua. Ternyata bukan surat organisasi, itu adalah surat keterangan pindah sekolah.

"Makasih yah, udah warnai kisahku di sekolah ini" ucap Muthe.

"Nggak, nggak. Aku yang makasih, kamu yang ngajarin aku ngadepin semuanya, kamu yang selalu datang diwaktu yang tepat buatku.."

"Dan nyatanya aku datang diwaktu aku lihat belakang punggungmu, tapi kamu lihat belakang punggung wanita lain kan?" potong Muthe dengan diselingi tawa kecil.

"Muthe.." Aldo menatapnya sendu.

"Oh iya aku punya sesuatu buat kamu"

"Oh iya aku punya sesuatu buat kamu"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Semicolon [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن