26

781 97 2
                                    

Malam ini dalia tidak bisa tidur, padahal seharian ini ia sibuk latihan pedang, seharusnya ia kelelahan dan tertidur lelap tapi nyatanya tidak.

Untuk mengatasi rasa bosannya ia mencoba bermeditasi. Ia menyilakan kedua kakinya lantas memejamkan matanya. Ia menyatukan tubuhnya dengan alam.

Hembusan angin yang masuk melalui lubang dindingnya menerpa helaian rambutnya. Ia baru ingat, sudah tiga hari ini ia belum mencuci rambutnya.

Jangankan mencuci rambut, mandi saja ia lakukan sehari sekali itupun sore menjelang malam dan harus berperang dengan bau tak sedap.

dalia membuka sedikit matanya dan ternyata sedari tadi ia diperhatikan oleh castor, tetangga sel nya. Castor terlihat begitu misterius, ia tak banyak berbicara juga terlihat sedikit suram tapi tak menghilangkan ketampanannya.

Ia merasa keberuntungannya begitu besar didunia ini, ia selalu dikelilingi pria tampan. Padahal jika didunia aslinya ia hanya bisa mengagumi pria tampan dari jauh, tapi didunia ini, seolah para pria tampan yang datang menghampirinya. Satu hal yang perlu disyukuri hehe..

"Jangan memikirkanku terus" ucap castor seolah dapat membaca pikiran dalia. Dalia yang merasa tertangkap basah hanya bisa menyeringai.

"Kau sudah lama disini?" Tanya dalia memecah keheningan.

"Sekitar dua bulan mungkin" ucap castor singkat. Pria itu masih menatapnya meski tak berbicara apa-apa, entahlah dalia tak mau ambil pusing.

"Kau terlihat berbeda" ucapnya datar.Lagi-lagi kalimat ini, batin dalia berbisik.

"Banyak orang yang mengatakan hal itu, kau boleh memanggilku alien " ucap dalia sudah muak dengan kalimat 'terlihat berbeda' yang mengartikan rupanya berbeda dari orang pada umumnya didunia ini, dan itu terlihat jelas bagi orang yang teliti.

"Haha alien... lucu sekali" kekehnya dengan suara berat, orang-orang pasti menganggapnya sedang mabuk dengan pandangan menyelidik namun terlihat seperti sakau, kelopak matanya gelap dan suara berat dan paraunya seperti orang yang sedang mabuk. Dalia tambahkan satu lagi, ia terlihat seksi seperti itu.

"Tapi meski terlihat berbeda, kau tergolong cantik" lanjut castor sambil tersenyum tipis diakhir. Dalia terdiam melihat perpaduan indah itu. Bisa- bisa ia jatuh cinta dengan semua pria didunia ini, batin dalia gila.

"Kau percaya alien?" Tanya dalia pada castor. Castor mengangkat salah satu alisnya meskipun akhirnya ia menjawab pertanyaan konyol dalia.

"Entahlah, terkadang di dunia ini banyak hal yang tak bisa di jelaskan secara logika" jawab castor yang di setujui oleh dalia.

Meskipun dalia menjadi saksi bisu adanya dunia lain selain dunianya, tetap saja ia tak habis pikir apakah kejadian ini benar nyata atau tidak.

"Kudengar kau dituduh sebagai penyusup dan pembunuhan?" Tanya castor membuat dalia menghela nafas berat.

"Kecuali pembunuhan, aku tak melakukan itu" jawab dalia pasrah, meskipun ia membela diri dengan mengatakan ia tak membunuh juga ia rasa tetap saja, ditambah ia tak memilik data kewarganegaraan didunia ini, ia pasti dianggap penjahat kelas kakap.

"Sebenarnya tanpa disadari, semua manusia adalah pembunuh" ucap castor membuat dalia heran, bagaimana ia bisa memiliki pemikiran seperti itu.

"Maksudmu?" Tanya dalia.

"meskipun terkadang tidak menimbulkan darah, tapi rasa sakitnya membekas dan berpengaruh bahkan sampai mematikan hati seseorang" ucap castor sambil kembali memejamkan matanya.

Dalia mengerti maksud tetangganya itu, terkadang membunuh itu tidak harus dengan benda tajam, bahkan hanya dengan mulut, kita bisa membunuh orang lain. Bahkan efeknya seperti virus zombi, ia hidup tapi mati.

"Bahkan jika tidak melakukannya pada orang lain, terkadang manusia membunuh dirinya sendiri dan bisa jadi jauh lebih kejam." Lanjut castor, ada beberapa pengertian yang bisa diambil dari ucapan castor, tapi menurut sudut pandang dalia, ia menyetujui pernyataan jika terkadang manusia membunuh dirinya sendiri.

Manusia terkadang menyakiti diri sendiri tanpa sadar, bahkan dengan tidak memikirkan kebahagiaannya sendiri, terkadang ia jadi kehilangan jati diri, dan itu tak ada bedanya dengan membunuh, karena sama-sama menghilangkan sesuatu yang seharusnya masih ada.

"Bukan begitu?" Tanya castor memastikan. Dalia mengangguk setuju dengan pemikiran castor. Bagaimana dengan kalian?...

Meskipun sikapnya membuat orang salah paham, tapi dalia cukup nyaman berbicara dengan castor, ia rasa lelaki itu juga terlihat memiliki banyak rahasia yang tak bisa dalia tanyakan.

Setelah banyak berbincang dengan castor, dalia pun memutuskan untuk tidur. Selimutnya ia gunakan menjadi dua fungsi, sebagai lapisan tpat tidur dan sebagai selimutnya. Malam ini anginnya sedikit lebih ramah dari kemarin.

****

"Dalia.. aku benar-benar sudah gila" batin alcen. Tatapannya sudah buyar, pikirannya berkecamuk ia seperti orang gila karena terus merasa bersalah.

Ia mendapat tatapan iba dari semua kakanya, sbastian sebagai kaka tertua miris melihat keadaan adiknya, meskipun mereka sering bertengkar tapi mereka tetap sayang satu sama lain. Bagaimana keadaan ratu athena? Kalian pasti paham bagaimana keadaan wanita paling lembut itu melihat salah satu berliannya hancur. Ia jadi tak banyak bicara sekarang.Hari ini adalah hari kelima dalia di penjara, dan hari kelima alcen tak makan dan tak tidur.

"Bukankah sudah saatnya ayah menyidang dalia kembali?" Tanya sbastian pada raja leander yang sama-sama sedang menatap alcen dari luar.

"Panggil dalia untuk menghadap padaku sekarang." Perintah raja leander pada salah satu pengawal.

jangan lupa vote, komen dan follow mampir juga di ig @callista-ra

ada yang setuju dengan pendapat castor????? 

Unbelievable (TERSEDIA DI SHOOPE)Where stories live. Discover now