32

756 93 0
                                    

"Kemana dalia?" Tanya alcen pada adiknya.

"Aku melihatnya di taman belakang bersama seena" balas aresh

"Apa yang mereka lakukan?" Tanya alcen lagi.

"Entah"

Alcen berjalan mengintip ke arah taman belakang dan benar ia menemukan dalia sedang mengobrol dengan seena, awalnya ia ingin menghampiri mereka tapi niatnya ia urungkan kembali. Ia rasa dalia juga memiliki privasi sendiri dan alcen tak mau membuat dalia merasa tak nyaman.

"Pertanyaan terakhir" ucap dalia setelah mempertanyakan banyaknya persoalan yang bersarang di otaknya, dan kini ia sudah berada di pertanyaan terakhir.

"Bagaimana kau bisa kembali kedunia asalmu?" Tanya dalia.

"Aku juga tidak mengerti, bahkan aku tak melakukan apa-apa agar bisa kembali kesini" jelas seena.

"Hanya saja..." ucap seena yang menggantung kalimatnya sementara dalia masih terus menyimak.

****

Matahari sudah tenggelam, dalia baru saja selesai membersihkana tubuhnya. Ia belum kembali akrab dengan pangeran yang lain selain alcen, lagi pula mungkin saat itu mereka benar-benar menganggap dirinya elena, wajar saja mereka jadi sedikit renggang saat mengetahu faktanya, pikir dalia.

Seseorang mengetuk pintu dan membuyarkan lamunan dalia, ia menghampiri pintu tersebut dan membukanya. Dalia terkejut karena yang mengetuk pintunya adalah sbastian.

"Apa pangeran sbastian membutuhkan bantuan?" Tanya dalia ramah.

"Tidak, aku hanya menjemputmu untuk makan malam, yang lain sudah menunggu" ucap sbastian ada rasa canggung di kalimatnya, ia juga bingung harus berlaku seperti apa.

"Ah... kenapa pangeran sendiri yang menjemput, aku jadi merasa sungkan" balas dalia sambil keluar dari kamarnya dan menutup pintu.

"Hanya ingin saja" balas sbastian. Dalia tak menyaut, mereka berdua berjalan bersampingan tanpa mengobrol sama sekali.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya sbastian memecahkan keheningan.

"Baik, bagaimana denganmu pangeran?" Jawab dalia balik bertanya.

"Baik.."

"Canggung rasanya kembali berinteraksi dengan mu, padahal hanya lima hari aku tak melihatmu" ucap sbastian lagi membuat raut dalia sedih.

"Maaf pangeran, jika aku mengecewakanmu" lirih dalia menundukkan kepalanya.

"Kau tak perlu minta maaf dalia." Ucap sbastian menghentikan langkahnya yang diikuti dalia, lantas ia mengangkat dagu dalia agar menatap kearah wajahnya.

"Sedari awal, aku memang tak pernah menganggapmu elena" ucap sbastian seolah menghentikan detakan jantungnya.

"Tapi aku tak menyangka jika tebakanku benar, bahkan banyak hal yang tak bisa kuterima dengan logikaku" lanjut sbastian, dalia paham kehadirannya memang seperti lelucon, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa, lagi pula jika ia berada dikeadaan yang sama seperti pangeran sbastian, mungkin ia juga lebih memilih untuk tidak mempercayainya.

" jadi kuharap kau jangan merasa sungkan, karena.." ucap sbastian lembut.

"Aku saat ini, masih sama dengan aku saat pertama kali bertemu denganmu" lanjut sbastian membuat perasaan dalia kembali menghangat.

"Syukurlah.." dalia dapat bernafas lega saat ini.

"Aku sudah berjanji tak akan menghianati Avantazia" lanjut dalia membuat sbastian tersenyum.

"Aku harap kau tak mengingkarinya" balas sbastian sambil mengacak-acak pucuk rambut dalia.

Tak beberapa lama mereka pun  sampai di ruang makan istana, disana sudah berkumpul semua, dalia sedikit canggung, ia tak bisa menatap kearah depan. Tidak ada sambutan hangat dari ratu athena lagi seperti yang biasa ia lakukan setiap makan bersama. Ratu athena hanya menepuk kursi sampingnya meminta dalia agar duduk disampingnya tanpa berucap apa-apa.

Meskipun begitu, ia cukup senang bahwa ratu athena tidak begitu mengabaikannya, perlahan ia akan membuat ratu athena kembali mempercayainnya.

Dalia melihat kearah depannya yang sudah ditempati oleh keempat pangeran, ia bersyukur akhirnya alcen bisa kembali makan dengan benar, wajahnya juga kembali segar sedikit demi sedikit.

Dalia menyantap hidangan perlahan sampai mereka semua selesai menyantap makanan dan raja leander membuka pembicaraan.

"Dalia" panggil raja leander membuat dalia kembali mengangkat kepalanya dan mematap kearahnya.

"Aku tak berniat mengusirmu, hanya saja.. saat ini kau bukan lagi keluarga kerajaan." Ucap raja leander membuat hati dalia sedikit tergores tapi ia kembali sadar bahwa sedari awal, ia memang bukan siapa-siapa dikeluarga ini.

"Kau tidak perlu takut tentang tempat tinggal, aku akan mengurus tempat tinggalmu dan biaya hidupmu selama berada disini" lanjut raja leander, dalia hanya bisa mengangguk setidaknya ia tak kebingungan mencari tempat untuk tidur.

"Aku harap kau bisa berkemas dari sekarang, agar besok langsung berpindah. Bawa saja semua bajumu yang berada di lemari, juga alat-alat yang ada di kamarmu, anggap saja itu kenangan dari istana" raja leander berbicara dengan tenang, meskipun tak enak, ia harus bijaksana untuk memilih siapa saja yang bisa tinggal di istana, karena mau bagaimanapun dalia tetap orang asing bagi Avantazia.

"Ayah, dalia tak mengenal siapapun disini, bagaimana bisa ayah biarkan dia sendiri" protes alcen khawatir. Sebelum raja leander membalas, dalia sudah angkat suara untuk menjelaskan.

"Bagiku tidak masalah pangeran, karena sedari awal aku memang orang asing di negri ini" ucap dalia membuat semuanya menunduk, karena mau bagaimanapun situasinya tidak bisa dianggap remeh.

"Mendapatkan tempat tinggal saja aku sudah benar-benar bersyukur karena tak perlu kebingungan untuk mencari tempat tidur saat malam hari, terima kasih yang mulia raja, aku akan berkemas malam ini" ucap dalia sambil menunduk hormat pada raja.

"Dalia.." panggil reiga dengan raut khawatir. Dalia menoleh kearah reiga lantas tersenyum.

"Aku hanya berpindah tempat tinggal saja, bukan berarti kita tak bisa bermain bersama lagi, bukan begitu yang mulia" ucap dalia sambil meminta persetujuan dari raja leander untuk bisa bermain dengan keempat anaknya.

"Ya.." balas raja leander mengangguk.

Maaf banyak typo

Jangan lupa vote, komen&follow... jnagan lupa juga mampir di ig 
#satu kata buat pangeran sbastian=
#satu kata buat pangeran reiga=
#satu kata buat pengeran alcen=
#satu kata buat pangeran aresh=

Unbelievable (TERSEDIA DI SHOOPE)Where stories live. Discover now