part 13

13.5K 1K 76
                                    

El pulang dengan keadaan letih dan lemas. Tubuhnya terasa sakit sakit semuanya, karena rencana awalnya ia akan meminta pulang cepat namun agak segan akibat kendaraan yang datang cukup banyak ia tidak tega membiarkan teman temannya yang lain untuk mengerjakan itu.
Dan alhasil sekarang ia kelelahan badannya meriang dan kepalanya bertambah pusing.

Tadi bang Rio sudah menawarkan untuk mengantarnya pulang, namun ia menolak mereka sama sama lelah dan arah rumah mereka juga berbeda jika bang Rio mengantarkannya maka dia akan terlalu kemalaman nantinya.

"Hufff" El mengembuskan nafas lelahnya, rasanya ingin langsung tidur saja namun tubuhnya terasa sangat lengket jadi ia memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Sekitar jam 1 malam El sudah menyelesaikan seluruh urusannya, mulai dengan membersihkan dirinya, sedikit merapikan kostnya serta mengecek beberapa tugas yang ada.

El merebahkan tubuhnya di atas kasur, pusingnya sudah agak berkurang karena meminum obat.
Jika ia demam maka akan susah nantinya.

Entah kenapa tiba tiba El memikirkan tentang keluarganya, terbesit secuil rasa rindu akan keluarga dalam hatinya, dibalik rasa kecewa yang teramat dalam masih ada hati kecil yang rasanya ingin memeluk seluruh keluarganya.
Mengatakan keluh kesahnya, ingin hidup dimana semuanya terasa baik baik saja.
Namun kembali lagi pada rasa kecewa itu, kecewa yang sangat besar akan sebuah keluarga itu.

Larut dalam pikirannya, hingga tanpa El sadari mata itu sudah tertutup rapat mencari jalan alur mimpi yang akan di alami malam ini.

***
Pagi ini El terbangun dengan tubuh yang sudah jauh lebih segar dari semalam, pusingnya juga sudah hilang.

Merambat sekitar jam 6.40 El sudah berangkat menuju sekolahnya, bel sekolah berbunyi pukul 7.15 jadi ia mempunyai sedikit banyak waktu.

El memarkirkan kendaraannya tepat di samping kendaraan teman temannya yang sudah sampai lebih dulu.
Ia celingak celinguk mencari keberadaan mereka, hingga ia melihat mereka yang ada di tepi lapangan basket.

"Kenapa ngak ke kelas?" Tanya El saat menghampiri temannya.

"Eh El, anjir ada gosip si Anbar Dateng sama pemilik sekolah tadi"

El mengernyit kan dahinya pertanda tidak paham dengan ucapan Ken "Anbar?"

"Ck itu anak baru anjir" jawab bintang.

"Emang kenapa" tanya El malas ketika teman temannya malah membahas tentang Abian pagi pagi begini membuat moodnya runtuh saja.

"Tadi dia di anterin sama pemilik sekolah njir, katanya dia anak pemilik sekolah. Bahaya kemaren gua mukul dia gimana kalo dia ngadu? Kan berabe" ucap Ardy yang was was.

"Ck dahlah biarin aja, toh dia yang salah kan nggak usah ribet juga" ucap el.

"Ya bukan gitu El, ini bapaknya pemilik sekolah Lo ya tahu kan nanti tiba tiba gua di keluarin dari sekolah kayak di film film gimana hayo, aduhh El gua belum mau putus sekolah cita cita gua masih banyak njir"

"Ck lu cuma mukul enggak buat mati anak orang, lebay" ujar erlino jengah dengan kelakuan temannya yang satu ini .

"Ya kan itu bisa jadi gitu" jawab Ardy.

"Dah ah Yo masuk kelas, pak botak mau masuk noh" tunjuk El pada guru mereka yang tengah menuju ke kelas.

Merekapun buru buru menuju kelasnya untuk mengikuti pembelajaran.

Jam pelajaran pertama berakhir masuk jam pelajaran kedua, seorang guru fisika masuk bersama dengan guru BK.

"Elgara"panggil Bu Yuni selaku guru BK.

Elgara Bramasta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang