part 31

12.4K 1K 81
                                    

Setelah selesai dengan momen kesedihan David tadi sekarang sudah kembali normal lagi.
David pun juga udah pergi karena El paksa dengan alasan El mau istirahat jadi ngak mau di ganggu.
Si David awalnya kekeuh buat nemenin El, dia bilang bakal duduk di ruang tengah dan nyuruh El istirahat dan ngak bakal dia ganggu, tapi El ngak mau dia tetep paksa David pulang lagian dia juga ngak mau nanti tiba tiba di Abian nuduh² dia lagi,
Lagipula dia juga bakal berangkat ke bengkel.

Mengingat David El kembali kepikiran dengan ucapan David tadi tentang bagaimana dia meminta maaf, ya El akui itu cukup menyentuk untuknya karena itu untuk pertama kalinya ia melihat David menangis.
Ia juga kepikiran dengan ucapan David yang mengatakan Abian bukan anaknya, lalu anak siapa kalo bukan David? Sedangkan Zora sendiri mengatakan Abian anaknya sungguh itu membuat El pusing.

Setelah sedikit membereskan kostannya El pun langsung berangkat menuju bengkel, yang ada di bengkel hari ini adalah ia dan bg Rio saja lantaran si kembar meminta cuti untuk pulang kampung.

"Assalamualaikum" salam El saat sampai.

"Waala"

"Bang dosa" cegah El.

"Astaghfirullah iya" reflek Rio

"Lah di ingetin supaya jangan ngucap malah nyebut lama lama Yesus marah sama elu bang bang,punya umat pelupa amat" ujar El.

"Faktor lingkungan El, tetangga gua pada muslim semua lah gua ditengah tengah beda sendiri gimana ngak gitu" jawab Rio.

"Hahah yaudah gua belakang ya bang ganti baju dulu"

"Seep cepetan ke depan jangan main hp" ingat bg Rio karena itu memang tabiat El katanya ganti baju kelarnya satu jam pas ditengok eh malah main hp. Tapi ngak selalu ya pas sepi aja kalo rame mah si El garda terdepan itu.

Back to topik

El kembali dengan seragam bengkel yang biasa ia pakai untuk kerja.

"Gimana katanya tadi tanding?" Tanya Rio.

"Iya bang"

"Menang kagak?"

"Menang lah El gitu kaptennya" bangga El sembari menepuk dadanya.

"Duh duh naek dah tuh"

"Hehe canda bang berkat anak anak juga" kekeh El

"Rame ngak bang hari ini?" Tanya El

"Lumayan sih tadi siang ada beberapa mobil yang Dateng sama untung orangnya kagak keburu jadi gua bisa handle kok tenang " jelas Rio

"Syukur deh"

"Tin tin" Bunyi klakson mobil memasuki bengkel. Sang pengemudi mobil itu turun dan berbicara kepada Rio.

"Mas tambal ban" ujar orang itu.

"Sebelah mana pak?" Tanya El.

"Kiri mas keduanya depan belakang " jawab orang itu.

"Oke bapak bisa duduk Disana dulu" tunjuk El pada ruangan tempat biasa pelanggan mereka menunggu mobil atau motor yang di perbaiki"

"Biar gua bang" ujar El.

"Eh kagak usah gua aja lu duduk aja sana liatin aja ye"

"Tapi bg lu dah dari pagi masa gua yang baru nyampe cuma liatin" ucap El

"Dah biasa gua lagi semangat ae, jadi lu duduk aje sono" ujar bg Rio sembari mengambil peralatan yang akan ia gunakan.

El memperhatikan bg Rio yang fokus dengan pekerjaannya.

Sekilas ia ingat bagaimana jadinya jika dirinya tak bertemu Rio dulu, mungkin sekarang ia tidak di atas tanah namun di bawah tanah.
Mengingat betapa ia putus asa saat menjelajahi kota yang tak ia ketahui ini.
Namun berkat bertemu dengan Rio ia bisa menjalani kehidupan ini dengan lebih baik, paling tidak kata kata dari bg Rio membuatnya semangat untuk terus maju.

Elgara Bramasta  (END)Where stories live. Discover now