part 16

13.2K 1K 44
                                    

Dua hari di skors dari sekolah membuat El sedikit jenuh namun juga gembira.

Jenuhnya ia sendiri dan gembiranya ia bisa masuk kerja dari pagi dan pulang sore, sehingga malamnya ia bisa beristirahat dengan tenang.

Selama dua hari pula teman temannya menginap di kostannya kata mereka mau sidang yang aslinya cuma ngerusuh di kostan El, sampe buat tu kostan kayak kapal pecah berantakan semua.
Di rapiin berantakin lagi dan alhasil El cuma biarin aja .

Ini adalah hari ketiga berarti hari dimana El bisa kembali masuk sekolah, ah rasanya dari kemaren² ia ingin memasuki sekolah ini dan mencari anak yang bernama Rendra itu.

"Gimana ketemu enggak?" Tanya El pada teman temannya.

"Engga njir, dari dua hari yang lalu kita cari cari ngak ada gua tanya kelasnya juga ngak tahu" jawab Kendrick.

"Kelas Lo tanya mana tahu bego, emang kelas bisa ngomong? Terus pas lu tanya dia jawab gini enggak Ken Rendra ngak ada" dengus Ardy hampir putus asa dengan kelakuan temannya yang satu ini.

"Ck ya khilaf anjir, maksud gua temen kelasnya gitu lohh"

"Nahh itu baru betul, kalo mereka bisa jawab kalo kelas kagak"

"Iye ngak usah lu perjelas juga , gua ngak oon kayak lu ye" sengit Ken pada bintang.

"Dah ngak usah debat" ujar El.

"Menurut gua tu anak sengaja deh, dia pasti tahu kita bakal nyari" ucap erlino.

"Awas aja kalo ketemu, gua bikin ngak berbentuk tuh wajah" decak bintang.

Mereka berjalan menuju kelas melewati koridor yang cukup ramai, El cukup risih karena tidak satu dua siswa yang menatapnya.
Ia merasa tidak ada yang salah dengan dirinya, penampilannya rapi jadi apa yang mereka perhatikan.

Saat tengah berjalan sang ketua kelas mereka yozi menghampiri El bersama teman temannya.

"El mending Lo ke Mading deh sekarang " ucap yozi.

"Ngapain, gue pengen ke kelas" jawab El.

"Pokonya harus, Lo bakal kaget" desak yozi sembari menarik tangan El.

El yang di tarik hanya pasrah sampai mereka berhenti di depan Mading yang cukup ramai.
Saat sampai di sana para antensi siswa itu tertuju kepadanya, ia semakin bingung dengan semua ini.

"Apa Lo liat liat" garang Ken sembari memelototkan matanya.

"Tuh" tunjuk yozi pada satu lembaran kertas yang tertempel di papan Mading itu.

El menatap selebaran itu dengan tatapan tajam, dengan ekspresi yang tak bisa di baca ia megambil selebaran itu dengan langkah lebar ia menuju kelasnya.

Brakk

Itu pintu yang di tendang oleh el, siswa siswi yang ada di kelas itu terkejut dengan suara dobrakan pintu yang cukup keras, mungkin engselnya copot.

"Maksud Lo apa sama ini ha" ucap El sembari melemparkan selebaran yang ia ambil tadi pada Abian.

"Hoho calmdown bro, jangan ngegas santai" jawab Abian.

"Gua tanya maksud Lo apa nyebarin berita kayak gitu" El menarik kerah baju Abian, membuat pemuda itu sedikit berjinjit karena tarikan El yang sangat kuat.

"Kenapa? Malu ya aduh duh duh gimana donk udah ke sebar. Sayang banget anak yang dipuji karena perilaku baik ternyata enggak malu maluin sekolah lagi"

Wajah El memerah dengan rahang keras.

Bagaimana tidak di selebaran yang penuh kebohongan itu malah di beritakan dirinya bekerja di klub malam.
Dari foto yang beredar dari belakang itu memang terlihat seperti dirinya, tapi itu bukan dia.
Tidak hanya itu disana juga ada berita tentang permasalahan dirinya kemarin.

Bugh

El memukul wajah Abian yang sangat memuakkan itu.

El kembali akan melayangkan pukulan namun teman temannya yang baru saja sampai itu Manahan dirinya.

"Lepasin gua" decak El.

"El anjir udah, lu mukul jadinya tambah runyam yang ada Lo makin kena masalah, itu yang dia mau"

"El udah, guru mau masuk" peringat yozi ia mengkode Ardy dan teman temannya untuk membawa El duduk kebelakang.

Yang seharusnya masuk hari ini adalah guru kimia, namun ternyata itu wali kelas mereka.

"Elgara silahkan ikut saya" ucapnya setelah itu keluar dari kelas.

El berdecak kesal sudah menebak apa yang akan terjadi.

Abian mendekati El yang berada di depan pintu sambil membisikkan "makanya jangan main main sama gua".

El mendorong Abian " okey kita liat, siapa sebenernya yang jadi pemain dan yang di mainin"

El keluar dari kelasnya menuju ruang kepala sekolah lagi.

"Ouhhh shit baru saja tiga hari yang lalu ia masuk dan sekarang harus kesini lagi karena bajingan itu"

So alur seperti apa yang harus kita buat untuk Abian?

Skip ruang kepsek.

"Lagi dan lagi Elgara, baru saja dua hari yang lalu kamu bapak skors dan sekarang apa? Lihat yang kamu buat ini akan mencoreng nama sekolah kita jika sampai tersebar lebih luas"

"Pak seharusnya sebelum nuduh itu kasih bukti dulu ngak sih?" Jawab El.

"Bukti kamu minta? Lalu apa ini? Apa  ini masih kurang cukup sebagai bukti."

"Dan itu belum pasti saya pak"

"Kamu masih mengelak Elgara, jelas jelas ini kamu" bentak kepala sekolah itu.

"Pak disana jelas jelas bukan saya, itu foto di ambil dari belakang. Kalau di foto itu.  terlihat jelas wajah saya maka bapak bisa menuduh tapi disana wajah saya tidak terlihat sama sekali. Lalu asumsi dari mana bapak bisa mengatakan itu saya?"

" Kamu tidak bisa mengelak Elga"

"Tentu saya bisa pak, saya mengelak karena itu memang bukan saya. Saya tidak akan mengaku untuk hal yang tidak saya perbuat, dan satu lagi pasal permasalahan saya memukul Abian itu sama sekali tidak terjadi, tapi bapak dan Bu Yani terus terusan memojokkan saya "

" Ada saksi Elga"

"Lalu bolehkan saya di pertemukan dengan saksi itu, bahkan saya sudah mencarinya tapi sayang muridnya tidak ada. Apakah betul dia saksi"

"Untuk apa dia berbohong?"

" Hmm saya juga tidak tahu pak, yang jelas saya akan memberikan kebenaran silahkan bapak tunggu. Dan untuk selebaran di Mading itu saya harap bapak bisa mengoordinasikannya, karena jika terbukti itu bukan saya maka saya bisa menuntut atas pencemaran nama baik"

"Kamu mengancam saya" ucap kepala sekolah.

"Saya tidak mengancam pak, bagaimana saya bisa mengancam saya hanya memberitahukan pak, sebagai kepala sekolah seharusnya bapak bisa mengatasi ini. Kalau begitu saya permisi"

El keluar dari ruangan kepala sekolah, bukan niatnya untuk bersikap tidak sopan kepada kepala sekolah, namun ia tak bisa diam saja jika terus begini bukan.

Halo guyssss Mimin combcak lagiiii

Semoga suka ya

Jangan lupa votmen

Pay oay

Elgara Bramasta  (END)Where stories live. Discover now