part 25

12.9K 1K 72
                                    

Sekarang sudah pukul 11 malam El baru saja berganti pakaian kerjanya, yang menutup bengkel hari ini adalah dia karena bang Rio yang katanya ada urusan serta bang atong dan Ateng yang sudah pulang juga sekitar pukul 10.45 tadi, jadi yang tersisa adalah dirinya sendiri.

Setelah membereskan bengkel ia pun menutup bengkel.

Hari ini El tidak pulang ke kostan namun ia akan pergi ke rumah sakit tempat Ardy di rawat. Ia sudah mengatakan itu sebelum pulang tadi, awalnya orang tua Ardy menolak dan menyuruh El untuk istirahat di kostan saja namun yang namanya El  orangnya keras kepala yang membuat orang tua Ardy terpaksa mengiyakan permintaan anak itu.

El memasuki ruang rawat ardy, bocah itu sudah tertidur rupanya, mungkin ranjang rumah sakit terlalu nyaman sehingga membuat bocah itu tidur lebih cepat dari biasanya.
El melepaskan jaket yang menempel di tubuhnya, lalu mengambil selimut di dalam laci ia merebahkan tubuhnya di atas sofa rumah sakit itu.

"Huftttt capek juga ternyata" lirih El.

El terbayang kembali dengan kejadian kemarin bagaimana jika seandainya kemarin ia sendirian di jalan itu, dan mobil itu menabrak dirinya, lalu bagaimana jika Ardy tidak mendorongnya? Bukankah mungkin kini ia yang terbaring lemah di ruangan rumah sakit ini? Atau mungkin sudah di dalam tanah?

Ia selalu menerka nerka siapa yang ingin mencelakainya? Apakah ia membuat kesalahan? Ia terus mengingat dan mengingat siapakah orang itu? Dan nama yang terus terpikir oleh dirinya hanya satu orang saja dan ya pikiran kalian sama dengan El hanya satu orang yang membenci dan ingin dia mati, hanya orang itu...
Ia ingin membalas dan memenjarakan orang itu, menuntut karena sudah melukai temannya, namun apa daya? Ia hanya seorang remaja sekolah yang tidak memiliki bukti apa apa bahkan sampai sekarang polisi tidak menemukan apa apa. Tak ada satupun yang bisa ia harapkan.

Tanpa sadar saat tengah berkelana dengan pikirannya El sudah memasuki alam barzah

Eh salah alam mimpi maksudnya.

Sorry El😅

Anak itu sudah tertidur dengan lelap, ia kelelahan sehari ini mulai dari semalam ia harus mengerjakan tugasnya yang menumpuk serta ulangan yang tiba tiba di adakan tadi siang dan bengkel yang cukup ramai membuat kepalanya hampir pecah dengan itu, akhirnya ia sekarang ia bisa istirahat mungkin besok ia akan menghabiskan waktunya dengan tidur saja.

"Lo terlalu baik buat semua orang El, mereka aja yang ngak bersyukur dapetin Lo" lirih Ardy menatap sahabatnya ini.
Ia tahu sahabatnya sangat lelah, sebenarnya bisa saja El pulang kekost tanpa harus dirubah sakit menunggui Ardy, tapi Ardy tahu alasan anak itu dia masih merasa bersalah padahal dirinya tidak apa apa dan baik baik saja dan mungkin besok ia juga sudah boleh pulang. Hati El sangat baik bahkan dalam kesusahan pun ia akan lebih mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri.

"Siapa sih yang mau nyakitin Lo El? Andai aja gua tau orangnya, gua sendiri yang bakal kasih pelajaran yang bakal orang itu inget seumur hidup dia" ucap Ardy.

Dan malam pun terus berjalan hingga Ardy juga ikut kembali terlelap dengan tidurnya.

Skipp

Tok

Tok

"Bunda, bunda ada di dalem?" Tanya Abian dari luar kamar Zora.

"Iya sayang, masuk aja" ucap azora dari dalam kamarnya.

Cklek

Abian membuka dan menutup kembali pintu kamar azora, tampak bundanya itu sendiri di kamar mungkin sang ayah masih di kantor atau ruang kerjanya karena itu adalah tempat favorit ayahnya.

"Ayah bund?"

"Hmm kayaknya ruang kerja deh sayang, kenapa hm?"

"Enggak Abian cuma kangen aja beberapa hari ini ngak liat ayah soalnya, ayah sibuk banget yah" lirih Abian.

Elgara Bramasta  (END)Where stories live. Discover now