[23] Plan

260 45 19
                                    

Haechan sudah pulang, Boa dan David juga sudah pulang. David menangis saat Necan nya pamit pulang, akhirnya ia ikut bersama nenek cantik nya.

Tinggallah Taeyong bersama Taerin di rumah.

Rasa canggung menyelimuti mereka tentunya.

"Aku mau mandi dulu."

Taerin mengangguk sebagai jawaban nya, berdiam diri dalam keheningan lalu merebahkan tubuhnya. Baru saja ia akan bermimpi suara teriakan membangunkan.

"Taerin ambilkan handuk dan baju untuk ku."

Tentu saja ia langsung kalap.

"Iya sebentar."

Tak ambil pusing, Taerin mengambil handuk dan baju yang ada di lemari lalu menyerahkannya. Ia menghela nafas setelah memberikan itu, harap-harap cemas.

Taeyong keluar kamar mandi dalam keadaan rambut yang basah. Dengan cepat istrinya menarik tangan dingin itu menuju meja rias menyuruhnya duduk dengan tenang, sedangkan sang suami masih bingung.

"Jangan tidur dengan keadaan rambut yang basah, nanti bisa masuk angin." Jelas Taerin seraya mengeringkan rambut suaminya menggunakan handuk.

Bibir Taeyong otomatis membentuk sebuah senyuman tipis.

Memperhatikan istrinya di pantulan cermin yang kini sedang mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer, begitu lembut tetapi cekatan.

Rasanya tidak ada rasa menyesal sejauh ini untuk sangat mencintai dan menyayangi wanita itu.

Di balik wanita kuat, tangguh nan penyayang itu, ada begitu banyak aspek yang sangat sempurna di mata Taeyong.

"Selesai~"

"Terima kasih istriku~" Ucap pria itu seraya mengecup kening singkat membuat Taerin mematung.

Taeyong melangkah ke arah ranjang lalu membanting dirinya ke kasur itu dengan perasaan lega. Sedangkan Taerin hanya duduk di bagian sisi.

"Kamu kenapa?" Tanya Taeyong setelah melihat wajah istrinya yang bingung.

Taerin menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal, lalu menunjuk baju yang di pakai Taeyong.

"I-itu"

"Ini?"

Mengangguk cepat sebagai jawaban.

"Kenapa? Bicara saja."

"Baju yang sering di pakai Leedo saat kesini, Ma-maaf~" Jelas Taerin terbata karena tidak enak hati kepada suaminya.

Dengan cepat Taeyong melepas bajunya lalu melempar sembarangan. Entah kenapa jantung Taerin tidak karuan, antara takut suaminya marah atau karena melihat suaminya tidak memakai baju.

Taerin hanya menunduk.

"Kenapa lagi hmm?" Tanya Taeyong tepat di depan wajah Taerin.

"Kak Taeyong marah?"

"Tidak sama sekali, aku paham kok. Kamu tenang saja."

"Tapi kak Taeyong jadi tidak memakai baju, nanti kedinginan."

"Aku rasa pelukan mu cukup hangat untuk malam ini sampai besok." Bisik Taeyong tepat di telinga istrinya.

Taerin sangat merinding mendengarnya.

Setelah itu Taeyong menarik Taerin ke dalam pelukannya, mengecupnya sekilas lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

'Tidak ada salahnya juga tas ku ketinggalan di mobil Haechan' Batin Taeyong.

A SECRET [LEE TAEYONG] ✔Where stories live. Discover now