[24] Fitting

205 30 18
                                    

Malam yang indah itu membuat sepasang suami istri tidak ingin cepat tidur, mereka malah diam bersantai di taman kecil belakang rumah nya. Duduk menikmati secangkir teh hangat.

"Besok aku mulai kerja kembali."

"Aku bawakan bekal ya."

"Iya, jangan lupa salad buah yang waktu itu pernah kamu beri."

"Tapi jangan sampai bolak-balik kamar mandi~" Ledek Taerin dengan tawa yang sangat renyah.

"Hei! Jangan meledek seperti itu, aku jadi malu mengingat nya!"

Mereka berdua tertawa kecil mengingat itu.

"Besok kamu ikut aku ya."

"Kemana?" Tanya Taerin bingung.

"Kerja."

"Tidak tidak, aku ada janji sama mamah bertemu dengan desainer."

"Oh iya, aku pun di perintahkan mamah untuk hadir sebentar, mungkin mengukur Jas ku nanti."

"Nanti jika sudah selesai aku ke kantor ok?"

Taeyong melirik Taerin lalu tersenyum puas. "Oke sayang."

Jantung wanita itu berdetak lebih kencang walaupun hanya sedikit. Senyuman itu terlihat sangat berbeda di pandangan nya.

Diam-diam Taerin menatap Taeyong dari samping, rahang yang tegas dan hidung mancung menjadi suatu daya tarik yang begitu kuat.

"Kamu suka langit?" Tanya wanita itu tiba-tiba.

Pria itu menoleh lalu mengangguk cepat.

"Jika dibanding dengan ku lebih suka mana?"

Taeyong menunjukkan smirk nya. "Pertanyaan konyol apa itu hmm?" Jawabnya dengan suara pelan yang terdengar sangat intim.

Taerin terjebak oleh pertanyaannya sendiri, saat ini ia hanya bisa menelan ludahnya dengan gelagapan.

Wajah mereka sudah saling berhadapan, rasanya semua oksigen di dunia ini sudah menghilang menurut Taerin.

"Apa aku boleh mencium mu?"

Lagi-lagi mengejutkan.

"Diam berarti iya, menjawab berarti boleh."

Tidak ada yang bisa Taerin lakukan selain diam. Bahkan saat ini ia hanya menutup matanya.

Cup~

"Sehat selalu istri ku, aku akan berusaha membahagiakan mu."

Perkataan yang membuat Taerin terasa berhenti bernafas, kata sederhana yang berarti dalam.

Dengan kata lain, selamanya Taeyong akan membahagiakan, maka dari itu dirinya harus sehat.

Dan yang suaminya kecup itu hanya kening, otomatis Taerin membuka mata menatap mata sang suami dengan mata berkaca-kaca.

"Sudah waktunya untuk kita beristirahat."

•••

Pagi itu Taerin sudah menyiapkan semua keperluan sang suami dengan cekatan, dulu yang ia siapkan hanya untuk David tapi sekarang sudah terganti oleh Taeyong.

Saat ini David sedang tidak mau lepas dengan Nenek cantik nya itu jadi mau tidak mau anaknya tinggal dengan Boa. Untung saja Ibu mertuanya tidak keberatan, bahkan terlihat sangat bahagia karena ia merasa tidak kesepian lagi. Hanya saja tidak biasa bagi Taerin.

"Terimakasih cintaku, aku pergi dulu." Setelah mengucapkan itu Taeyong mengecup kening istrinya lalu bergegas dengan mobil menuju kantor.

A SECRET [LEE TAEYONG] ✔Where stories live. Discover now