[30] In Night

211 26 1
                                    

Besok adalah hari dimana Lee Taeyong akan menjadi seorang raja dan Lee Taerin sebagai sang permaisuri, sementara David akan menjadi seorang pangerannya.

Sudah melewati banyak meeting dengan beberapa vendor agar semuanya maksimal nan sempurna.

Undangan sudah di sebarkan satu minggu lalu.

Kini Taeyong, Taerin dan David sedang berkeliling gedung yang sudah 98% berhiaskan bunga-bunga cantik dan gemerlapnya lampu bagaikan berlian yang bertaburan.

Seberang gedung ada sebuah mansion yang sudah di booking semuanya untuk tamu dari berbagai negara dan mereka sudah berdatangan hari ini.

Resepsi ini juga dimanfaatkan untuk liburan bagi para tamu.

Tamu undangan lebih banyak dari rekan bisnis Boa, Jaejoong dan Taeyong. Hanya segelintir teman yang Taerin undang.

"Bagaimana menurut mu?" Tanya Taeyong seraya mengeratkan tangannya pada pinggang sang istri.

"Aku tidak menyangka pernikahan ku akan semewah ini. Padahal kamu hanya menikahi ku."

Taeyong berhenti, menatap istrinya lalu David. "David sebaiknya kamu bersama Necan, Bunda mu ini harus di beri pelajaran!"

"Oke Papah!"

Anak itu berlari kecil menghampiri Neneknya yang masih terlihat oleh mata di ujung sana.

"Baiklah, tadi kau bicara apa?"

"Kenapa semewah ini hanya untuk menikahi ku?"

"Kamu bilang hanya?" Tanya Taeyong dengan wajah kesal, ia menarik Taerin ke dalam pelukannya dengan tatapan penuh.

Wanita itu hanya diam menatap pria yang ada di hadapannya. Rahang tegas dengan sebuah luka kecil yang tidak mengurangi ketampanannya.

"Kamu bukan hanya sekedar, tapi kamu ini segalanya bukan hanya untuk ku tapi semua orang yang ada di sekitar mu."

Taerin tersenyum, memeluk suaminya dengan erat. "Terimakasih, aku sangat bahagia mendengar itu. Aku merasa sangat dihargai dan dibutuhkan."

"Kamu berjanji untuk terus bersama ku?"

"Aku berjanji."

"Apapun yang terjadi diantara kita?"

"Apapun itu."

Taeyong mengecup pucuk kepala Taerin, perasaan ini benar-benar tulus.

•••

Taeyong membersihkan tubuhnya setelah sampai di hotel tempat ia dan istrinya istirahat untuk hari ini dan besok. Hotel yang tidak terlalu jauh dari gedung dan mansion yang ia sewa.

Istrinya baru saja datang dengan membawa makanan di tangannya, menyiapkan itu di atas meja sembari menunggu suaminya memakai pakaian.

Wangi semerbak yang sudah menjadi candu bagi wanita itu menyeruak, memenuhi ruangan itu.

"Wahhh makanan, kebetulan aku sedang lapar."

Taerin tertawa kecil. "Bagaimana tidak lapar, kita melupakan makan siang. Ini kan sudah malam."

"Hahaha iya kita belum makan apapun."

"Ya sudah ayo kita makan."

Mereka berdua makan, Taerin memesan gyoza, ramen, tempura, okonomiyaki, karage dan beberapa makanan Jepang lainnya. Tentu saja makan dengan lahap untuk mengembalikan energi yang sudah terkuras.

A SECRET [LEE TAEYONG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang