[27] Accusation

193 27 6
                                    

Hari ini Taerin sedang berada di toko roti miliknya, mengecek keuangan seperti biasanya. Ketika ia sedang berkeliling tidak sengaja menemukan seseorang.

"Lucas?"

"Boss Taerin? Eh maksudnya Taerin."

Taerin melihat dari atas ke bawah, memerhatikan Lucas yang berbeda dari sebelumnya.

"Aku terlalu tampan?" Ucapnya dengan percaya diri.

"Kau terlihat berbeda."

"Apa bertambah tampan?"

"Tidak juga."

"Padahal aku sangat ingin sekali di puji dengan penampilan baru ini."

"Hahaha dasar, sebaiknya kita mengobrol di sana." Ucap Taerin menunjuk meja kosong dekat jendela.

"Lisa tolong buatkan Lemon Tea dua." Lanjut wanita itu kepada karyawannya lalu berjalan menuju meja.

Mereka duduk berhadapan seperti seorang teman lama yang sudah tidak berjumpa bukan sebagai karyawan dan bos, karena seminggu setelah menjadi bodyguard Lucas pamit untuk pulang ke negara asalnya yaitu Hongkong.

"Jadi kenapa kau kembali ke Korea Selatan?"

"Aku ingin bertemu Leedo dan mengucapkan banyak terimakasih kepadanya."

Penyataan itu membuat jantung Taerin seperti berhenti berdetak.

"Tapi aku tidak menemukan siapapun di rumah nya, bahkan tampak tak terawat, banyak debu dan daun yang berserakan, bunga mawar yang biasanya setiap pagi di siram olehnya sudah benar-benar layu kekeringan." Lanjut Lucas dengan terheran-heran dan wajah yang begitu bingung.

Mendengar penjelasan yang begitu detail membuat wanita itu terbayang rumah yang biasanya bersih dan indah itu hancur saat pemiliknya tiada, persis seperti dirinya.

Taerin menyeka air matanya. "Leedo sudah tiada."

Pria yang sedang bingung kini tercengang, matanya sudah tidak bisa berbohong lagi.

Lucas meneteskan air mata. "Kau sedang bercanda kan? Kau sedang membuat lelucon?" Tanyanya tak sabar.

"Aku tidak berbohong."

Tangannya mengepal, lalu menjambak rambutnya sendiri dan menutup wajahnya menggunakan telapak tangan. Ia tampak frustasi.

"Aku bahkan seminggu ini selalu ke sana setiap pagi, berharap bertemu dengan nya, setelah tidak mendapatkan hasil aku pasti kesini berharap bertemu dengan mu..."

"... Aku pikir kalian pindah karena aku benar-benar tidak menemukan mu juga di sini, aku pikir kalian sudah hidup bahagia." Jelas Lucas dengan terbata-bata karena ia menahan tangisnya.

Taerin hanya menatap luar jendela, melihat orang yang berlalu lalang dengan cepat.

"Aku bahkan belum balas budi!"

"Aku bahkan tidak menyangka jika hari pernikahan kita adalah hari kematian dia. Kau tidak tahu rasanya hari bahagia berubah menjadi hari duka yang tidak di sangka." Sahut Taerin seraya menatap mata Lucas yang sama-sama menahan tangis.

Pria itu kembali terkejut dengan apa yang terjadi, ia tahu jika pernikahan mereka adalah hal yang dinanti-nantikan.

"Leedo kecelakaan saat menuju gedung pernikahan kita, dia meninggal di tempat."

"Di mana dia dikubur?"

"Aku tidak tahu, aku tidak sanggup menanyakan itu, aku tidak mampu melihat nisan bertuliskan namanya." Dengan cepat Taerin menghapus air mata yang berulang kali terjun bebas.

A SECRET [LEE TAEYONG] ✔Where stories live. Discover now