1. Her Life

1.4K 134 84
                                    

Tarik napas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tarik napas.

Embuskan.

Tarik napas lagi lebih dalam.

Embuskan.

Wanita berusia awal 30 tahun itu mengulangi lagi. Entah sudah berapa kali. Tak mudah baginya untuk melakukan hal yang sudah lama tidak dilakukan. Rasanya sama seperti pertama kali menaiki sepeda roda dua. Bahkan lebih.

Maju satu langkah, tetapi detik berikutnya mundur dua kali lebih banyak. Salah satu kaki yang dipakai untuk melangkah kini, hanya menginjak-injak tanah dengan pelan. Maskernya rela mengalah demi jari telunjuk kanan yang kini sudah bertengger di dalam mulut, siap untuk dikunyah oleh jajaran gigi putih bersih. Ingin pulang, tetapi ia membutuhkan segala sesuatu yang ada di dalam sana.

Beberapa orang mulai memperhatikan dengan tatapan penasaran. Bahkan curiga melihat penampilannya dengan hoodie lengan panjang berwarna abu-abu terang dengan ukuran dua kali lebih besar dari seharusnya, dipadu dengan jeans berwarna pudar. Cukup untuk memberikan kesan seperti orang yang hendak melakukan sesuatu tidak baik di dalam sana. Padahal mungkin saja pemikiran mereka salah.

"Oke. Kamu bisa, Kadita!" ucapnya menyemangati diri, disusul dengan melangkahkan kaki menuju tempat yang dituju. Masker dikenakan kembali, hingga hanya tampak poni yang nyaris menutupi kedua bola matanya.

Saat berada di depan pintu, salah satu tangannya merogoh saku celana. Sebuah botol penyemprot kecil berisi cairan disinfektan, di arahkan pada gagang pintu. Setelah memasukkan kembali benda mungil itu ke asalnya, tangan yang sudah berbalut handscoon itu mendorong gagang pintu. Embusan pendingin ruangan itu sempat menerbangkan sedikit poninya. Membuat iris mata yang berwarna cokelat muda terang itu makin terlihat jelas.

"Selamat datang di Rise Mart!"

Kadita terperanjat mendengar sapaan salah satu pegawai mini market itu. Dadanya naik turun lebih cepat, seraya mengangguk. Wanita itu kembali menarik napas panjang sambil memejamkan mata. Setelah dirasa degup jantungnya kembali seperti biasa, ia kembali fokus mencari kebutuhannya.

"Ya ampun ... gitu aja kaget!" keluh salah seorang pegawai yang baru bergabung dengan rekan kerjanya yang baru saja menyapa Kadita.

"Anggap aja dia lagi ngelamun waktu masuk toko. Kita aja bisa kaget, kan?" sahut kawan bicaranya. "Tumben udah dateng. Ceria banget lagi!"

Pegawai bernama Vina itu memberi isyarat dengan kedipan mata, lalu menyusuri salah satu lorong bersama rekan kerjanya.

"Abis kencan sama si doi, ya?"

"Ih, kamu mah, Is. Bosen atuh sama dia terus."

"Lalu?"

"Kencan satu malam," jawab Vina sambil merapikan salah satu barang pajangan di atas rak. "Orangnya ganteng banget, kayak artis Kpop! Tatapan matanya itu loh ... duh, tajem banget. Tapi-"

COPY PASTE [Terbit, 2023]Where stories live. Discover now