23. Unactivate Anxiety

187 54 28
                                    

Kadita menyangka setelah perkara setelan jas milik Arya, watak pria itu akan sedikit berubah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kadita menyangka setelah perkara setelan jas milik Arya, watak pria itu akan sedikit berubah. Nyatanya tidak. Arya masih saja sama, seolah-olah kejadian kopi yang tumpah itu tak pernah terjadi. Seperti hari ini, Kadita diminta mengerjakan ulang ide untuk iklan produk yang akan diluncurkan dua hari lagi. Akibatnya, pekerjaan utamanya jadi terbengkalai.

"Belum juga?" tegur salah seorang karyawan satu bagian Kadita. "Pak Hanif minta hari ini selesai. Kamu jangan ngerugiin kerja tim kita!"

"Ma-af. Habis ini saya kerjakan."

"Paling juga kamu ngeduluin permintaan pak Arya. Dasar cari muka biar cepet naik jabatan!" Karyawan itu mengeloyor pergi dengan wajah masam.

Kadita mengembuskan napas kasar. Bukan maunya untuk mengabaikan tugas utamanya. Namun, Arya senang sekali membuatnya berada dalam situasi pelik. Meski kelelahan memenuhi instruksi dari Arya, jauh di lubuk hati dia mengharapkan sang CEO bisa berubah. Setidaknya jadi pribadi yang lebih ramah.

"Lagi kerjain apa?" tegur Arjuna yang sudah berdiri di belakang kursi Kadita. Matanya menatap layar komputer milik desainer grafis itu. "Ini bukan tugas bagian kita minggu ini. Jangan bilang kalau ini ... Arya?"

Kadita mengangguk lemah.

Arjuna mengembuskan napasnya kasar. "Mana tugas bagian kita minggu ini?"

Kadita memberikan sebuah USB pada Arjuna dengan tangan gemetar. "Un-untuk apa?"

"Dikerjain."

"Sama ... Bapak?"

"Siapa lagi?" jawab Arjuna yang bergegas beranjak dari kubikel yang ditempati Kadita.

Kadita menyentuhkan dahinya ke meja. Entah sudah beberapa kali dirinya mempersulit Arjuna. Hampir 3 minggu dia mengenal fotografer yang populer karena sifat perfeksionisnya dalam mengerjakan setiap tugas. Setiap detail gambar selalu diperhatikan dengan saksama, sehingga hasilnya selalu sempurna. Arya sendiri jarang mengomentari pekerjaan Arjuna meski pria itu terkadang bersikap kurang ajar pada atasannya.

Wanita yang tidak pernah mengikat rambutnya lagi itu kini mengangkat wajahnya. Dia kembali mengerjakan tugas dari Arya hingga setengah jam kemudian. Setelah selesai diperiksa Langit, Kadita menyimpannya dalam USB. Kemudian wanita itu melangkahkan kaki menuju ruang rapat. Tempat Arya sudah menunggunya.

Arya membuka laptop, memasukkan USB, lalu mencari file yang sudah dikerjakan Kadita. Setelah menemukannya, dia mengalihkan video yang berdurasi selama 1 menit itu pada layar besar di belakangnya. Arya berdiri menatap layar, berusaha mencari lagi celah kesalahan Kadita. Namun, gagal.

Setelah video selesai diputar, Arya membalikkan badan kemudian menatap tajam Kadita. "Terlalu datar."

Kadita menarik napas dalam-dalam dan berusaha mengingat perkataan Langit mengenai hasil kerjanya beberapa menit lalu. "Video itu sudah diperiksa pak Zayn, Pak."

COPY PASTE [Terbit, 2023]Where stories live. Discover now