Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
istana Holyroodhouse, Edinburgh Skotlandia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kereta kuda telah memasuki area istana, para pelayan telah berjejer rapi guna menyambut Permaisuri yang akan konon katanya menetap di istana ini . Penyambutan di pimpin oleh Pangeran James III yang akan menjadi keluarga seatap sang Ratu .
Kereta berhenti tepat di depan Pangeran James, yang sebelum itu sang pangeran lebih dulu berjalan untuk membuka pintu kereta yang ditumpangi Ratu Renjun .
pintu terbuka, netra mereka bertemu beberapa detik . "Selamat datang di Holyroodhouse Yang Mulia" sambut James menunduk sopan
"terimakasih.." jawab Ratu Renjun tak kalah sopan nya
ia turun dari kereta, menatap sekelilingnya . orang-orang menunduk padanya dan kini ia dihadapkan dengan Pangeran James
"saya akan mempercayakan Ratu pada anda Pangeran" Jendral Jeffry berucap
Pangeran James tersenyum tipis dan mengangguk, "tentu.. tidak ada alasan ku untuk tidak menjaga Ratu di istana ini"
Jeffry ikut tersenyum, lalu ia menatap Ratu dengan pandangan sulit di artikan.. dan yang di tatap juga segera menunduk .
ini adalah kesepakatan..
flashback
"siapa nama mu..?" tanya Jeffry kala ia menatap setiap inci wajah Huang Renjun yang terdapat beberapa percik lumpur
"nama ku... Huang Renjun.." jawab Renjun apa ada nya
mendengar itu tidak ada sahutan lagi oleh Jendral Jeffry, namun Renjun terkejut kala Jendral muda itu memegang wajahnya dan menghapus percikan lumpur yang berada di pipi..
"tidak mungkin.." pelan Jendral Jeffry tak percaya
wajah pria bernama Huang Renjun ini sangat mirip dengan mendiang Ratu yang ia kebumikan beberapa jam lalu, "kenapa kau di buru oleh mereka?" tanya Jeffry
Renjun meneguk ludahnya takut "aku menunggak bayar sewa tempat tinggalku selama 8 bulan sedangkan aku hanya bekerja sebagai pencuci kuda"
"terimakasih sudah menyelamatkan aku tuan.. dan.. bisakah aku ikut dengan mu? aku akan melakukan apapun.. aku bisa menjadi pelayan mu tuan.. apapun itu" ujar Renjun, karna ia sudah tidak memiliki tempat tinggal dan uang sedikit pun untuk bertahan hidup
