24 s²

6.5K 796 120
                                    

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.





Di sinilah Lee Jeno sekarang..
disebuah tempat makan siang yang cukup terkenal di sekitar kampus, sebelumnya ia telah mengatakan pada Huang Renjun agar menemui nya di tempat itu .

Jeno mengedarkan pandang nya ke segala arah, ia tidak sabar untuk memulai pembicaraan dengan istrinya..

ah sepertinya itu tidak boleh diucapkan..




BUGG


suara renyah dari buku buku tebal bertabrakan dengan meja kayu yang kini Jeno tempati, orang itu terengah mungkin karna berjalan terlalu cepat .

Dia Huang Renjun..

kini duduk di depan Jeno dengan senyum lebar yang terlihat sengaja di buat buat .

"Huh? kau sudah datang? cepat sekali.." Jeno berbasa basi

"kaki ku memang sangat lincah" jawab Renjun apa adanya

mendengar itu entah kenapa mampu membuat Lee Jeno tersenyum hingga mata nya menyipit, senyum yang mencekat napas Huang Renjun saat itu juga..
seketika bayangan bayangan aneh terputar di kepala Renjun, bahkan pada keadaan yang menakutkan .

jari jari Renjun yang berada di atas meja bergetar, itu segera ia sembunyikan dari balik meja sesegera mungkin .

Renjun meruntuki dirinya sendiri kenapa penyakit kejiwaan nya ini harus kambuh saat bersama orang baru, Lee Jeno mungkin akan menganggap nya aneh dan gila .

karna sejak umur 15 tahun, Huang Renjun kerap bermimpi aneh dan menakutkan .
badan nya bisa bereaksi seketika kala bayangan aneh itu datang, seperti sekarang..
Renjun mengalami Jantung yang berdetak lebih cepat, dan mengendalikan tangan kaki nya yang bergetar .

itu tidak luput dari perhatian Lee Jeno kini menatap nya khawatir

"Renjun... kau baik baik saja..?" tanya Jeno

mendengar itu Renjun mengangguk ribut, namun semakin ia menatap Lee Jeno.. maka semakin gencar mimpi itu menghantui nya .

bahkan Renjun dapat merasakan lehernya sangat sakit bak mengenai sesuatu yang tajam, sontak itu membuat Renjun membawa tangan nya ke arah leher .

dari sana Lee Jeno akhirnya mengerti, ia juga pernah di fase mimpi..
peka akan trauma masa lalu Huang Renjun..

"Renjun, lupakan apa yang pernah menyakitimu.. kau tidak perlu mengingat apapun.." pelan Jeno pada Renjun

"tidak akan ada yang bisa menyakitimu di sini.."

"mereka sudah menghilang.."

Jeno membantu Renjun keluar dari rasa takut, masa lalu yang selalu menyakiti Ratu nya memang sangat menyiksa batin .

sampai menit menit berlalu, dan Huang Renjun sudah kembali tenang seperti semula .

"maafkan aku.." pelan Renjun

REIGN Onde as histórias ganham vida. Descobre agora