23 s²

3.5K 685 165
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







"setelah berdiskusi panjang terkait kasus yang ternyata melibatkan Jendral Jeffry.. dan itu adalah kesalahan fatal yang menjadikan Huang Renjun bersalah..
maka dari itu kami para hakim sepakat Jendral Jeffry di hukum mati dengan cara di kapak.."

palu putusan pun di ketuk .

bukan histeris yang di berikan para hadirin di ruang sidang, tapi malah sorakan bahagia..
itu yang kini didengar dan di saksikan sendiri oleh sang terdakwa, ia tidak menangis sama sekali..
ia malah tertawa setelah mendengar bahwa dirinya juga akan menyusul Huang Renjun pada sebuah eksekusi .

mendengar Jeffry tertawa, hadirin seketika hening..
apakah Jendral Jeffry sudah gila? pikir mereka

"kenapa berhenti menertawakan ku?" Jeffry menatap ke sekeliling

"aku mati pun kalian tetap akan kehilangan Ratu palsu hina itu.."

"aku sama sekali tidak takut mati.. yang penting aku sudah membunuh Huang Renjun lebih dulu.." ucap Jeffry

lalu ia berdiri dan menyerahkan diri dengan sombong nya..

"Aku adalah pemenangnya.." desis Jeffry kala tangan nya di ikat ke belakang dan di giring pergi dari ruang sidang

kala ia melewati kursi tempat Raja Jerrick duduki, Jeffry berhenti disana .

"LIHAT KING!!! AKU PEMENANGNYA.. HUANG RENJUN TELAH MATI DAN MEMBUSUK.." ucap nya pada Raja Jerrick

Raja yang mendengar itu mengangguk, "ya.. kau berhasil.. jadi pergilah dari hadapan ku" jawab Jerrick tak ingin banyak bicara pada Jeffry .

bukan karna ia tidak mampu membalas kalimat cemoohan itu, tetapi kini Raja Jerrick sedang menjalani masa berkabung nya..
jadi ia tidak ingin membuang energi untuk meladeni seorang kriminal seperti Jendral Jeffry .

bagi Jerrick, tidak ada putusan yang bisa ia terima selain hukuman mati kepada Jendral Jeffry .

dan hakim mengabulkan nya, jadi itu sudah cukup bagi Jerrick..

prajurit menarik kasar Jeffry yang tertawa lepas keluar dari ruangan sidang bak orang yang sudah gila .

Jerrick menatap Hakim dengan pandangan sendu, dan hal itu membuat sang Hakim sangat mengerti tentang apa yang Raja mereka rasakan saat ini .

satu hakim berjalan turun dari kursi nya menuju Raja Jerrick serta memberi hormat pada nya .

"Yang Mulia.. tolong maafkan kami, bukan kami ingin menyakiti perasaan mu.. tetapi kami hanya melakukan pekerjaan sesuai hukum yang berlaku di negara kita.." ucap sang hakim berlutut

Raja Jerrick membuang wajah nya, tidak ada yang bisa ia tatap dengan ramah setelah kematian Huang Renjun .

"kami bersumpah akan berlaku se adil adil nya kepada para oknum yang terlibat pembongkaran rahasia Ratu Renjun.. bukan karna kami curang kepada hukum, tetapi karna Inggris memiliki banyak hutang budi kepada Ratu Huang Renjun...
dia mungkin bukan Ratu yang asli, tetapi berkat dirinyalah kita berada di negara Inggris yang aman seperti sekarang..
atas itu, kami juga akan mengadili para pejabat yang menentang kebijakan Ratu Renjun serta selir anda Yang Mulia.."

REIGN Where stories live. Discover now