Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seseorang kini tengah berada di luar istana, ia masuk ke sebuah toko perhiasan untuk menanyakan sesuatu yang sangat penting bagi nya
"apa sebuah kalung dengan ukiran Yeol George di produksi banyak di masa lalu tuan?" tanya nya pada pemilik toko perhiasan
"ukiran Yeol George? tidak.. itu hanya di produksi dua item sepanjang sejarah.. setelah itu tidak ada di produksi kembali apalagi dalam skala yang besar" jawab pemilik toko
karna di toko nya lah para bangsawan dahulu memesan perhiasan khusus keluarga, tidak ada toko perhiasan lain yang menyertakan pengrajin di tempat mereka.. jadi perhiasan di tempat ini bisa dipesan khusus dan memiliki hak kepemilikan yang tidak boleh di tiru atau membuat sebuah duplikasi perhiasan milik orang lain yg telah memiliki hak paten .
"ah begitu ya... kira kira kenapa tuan Yeol George memesan dua perhiasan? bukan kah anak mereka hanya satu orang saja?"
"kalau itu kami tidak tahu, kami hanya memproduksi perhiasan.. jadi kami tidak tahu"
"baiklah.. terimakasih informasi nya tuan, aku akan pergi sekarang.."
setelah berpamitan dia keluar dari toko perhiasan itu dengan rasa penasaran yang masih sangat besar, di tangan nya ada dua buah kalung kecil milik keluarga george . namun kala ia melangkah lebih jauh dari tempat yang baru saja ia kunjungi,
BUGH
ia bertabrakan dengan bahu seseorang yang cukup kokoh membuat dirinya terjatuh, begitu juga benda yang ada di tangan nya jatuh ke tanah begitu saja
"kau baik baik saja nona?" tanya orang itu mengulurkan tangan nya
"ya.. aku baik baik saja" jawab nya buru buru berdiri
namun orang yang tadi menabraknya kini memunguti dua kalung yang tadi ia jatuhkan, hingga mereka kembali berhadapan dan membawa tatap satu sama lain dalam netra yang sama .
"Huh? Jendral!!!." pekik nya setelah tahu siapa yang baru saja menabraknya
"anda menghilang sangat lama.. kemana saja? Raja mencari anda Jendral.." lanjut nya pada sosok yang ia sebut jendral
bukan nya menjawab pertanyaan itu, sang Jendral kini malah menarik satu sudut bibir nya lalu berjalan mendekat hingga membisikkan sesuatu
