" rilex, ad. rilex. " isya tergelak melihat adele yang sedang merecord qamar adhlan menggunakan iphone miliknya bersama tangan yang terketar - ketar.
" kenapa aku shaking teruk sangat ni? " adele pandang daisy dan isya silih berganti, kedua - dua sahabatnya itu hanya mampu membalas dengan tawa.
sedang adele merecord qamar adhlan, tiba - tiba saja lelaki itu memandang ke arahnya. eye contact guna camera iphone milik isya. comel, kan?
" ta-tadi dia– "
" kita orang nampak, ad. ish, korang ni makin comel la. " daisy tersengih - sengih.
dan saat tiba giliran qamar adhlan untuk menyanyi, adele rasa semua benda bagaikan hilang. seolah - olah hanya tinggal dia dan qamar adhlan. adele masih lagi terketar - ketar sambil menahan jerit.
" ad, o.k ke k.o? " isya dan daisy tergelak, soalan itu hanya sekadar usikan.
" k.o, weh. rasa macam nak suruh dia simpan terus hati aku, takyah pulang balik dah. sumpah aku halalkan terus. "
persembahan ditamatkan dengan ucapan salam dan penutup kata yang diketuai oleh amri. safwan mula melangkah diikuti yang lain.
keempat - empat penasyid keluar melalui pintu tepi dewan dan mata adele, setia menghantar setiap langkah qamar adhlan.
usai majlis, mereka semua keluar daripada dewan dan bersedia untuk pulang. dan adele, dia tak sabar untuk tiba di rumah.
" mana umi aku ni? " adele mencari - cari kelibat uminya di luar pagar sekolah.
" yang kau kalut sangat nak balik ni kenapa? lepaklah, tak chill langsung. "
" entahnya, apa yang best sangat kat rumah? bukan kau suka stay kat sekolah ke? "
adele tersengih memandang daisy dan isya.
" aku...nak DM dia, nak caka– "
" ohhh, mentang - mentang crush dah notice, terus tinggal kitorang, eh? " isya jeling adele.
" takpe. aku sedar aku siapa. " daisy memegang dada, seolah - olah benar - benar terluka.
" ish, korang ni! kasi chance la aku nak bahagia! " bahu kedua - dua sahabatnya itu ditepuk.
" hm, yalah. tu, umi kau dah sampai. " adele ikut arah pandangan mata daisy.
" aku balik dulu. " adele sengih sebelum meminta diri.
" jangan lupa roger! " pesan isya separa menjerit setelah adele keluar daripada pagar.
" mestilah! " adele melambai - lambai dengan senyuman manis.
" seronoknya jadi ad, dah macam hero heroin dalam novel. " mereka menghantar adele sehingga hilang dari padangan.
" aku harap, a.f tu tak buat ad sakit hati la. aku bimbang sebenarnya, macam mana kalau ad kecewa? " isya mengetap bibir.
" kalau dia buat ad sakit, memang aku akan benci dia habis - habisan! " tegas daisy berbicara.
" aku pun! "
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
mgadhlnn_
- suara akhi sedappp !!
; thank you
adele menjuih bibir membaca balasan megan adhlan,
" thank you je? nasib baik kau tak guna short form. kalau tak, eyyy, memang aku pergi cekik dekat situ jugak. "
" tapi kalau dah orang puji, mesti la kena kata thank you. nak balas apa lagi, kan? takkanlah dia tiba - tiba nak puji suara aku sedap pulak, bukannya dia tahu pon suara aku macam mana. " ujar gadis itu lagi.
" haih, nak cakap apa lagi eh? " dia tak naklah conversation mereka berakhir macam tu je.
" hah! "
- akhi pernah masuk mana - mana kelas nyanyian ke?
; tak
" dry nak mampos! " adele menggulingkan bebola mata lalu mencebikkan bibir.
" takpe, aku suka lelaki jual mahal. dia play hard to get, aku pon boleh try hard to have. " dia tersenyum nakal bersama idea di dalam kepala.
' 9 september 2022 ; 6.35 p.m.
YOU ARE READING
teruntukmu, ✔︎
Teen Fictionyang aku sukai, yang aku sayangi, dan yang kucintai ini dia, hasil pena daripada seorang yang kamu tidak peka akan kewujudannya, tapi tetap setia mengagumi kamu setiap masa " fii amanillah. " - adele mikayla imagination + experience >>> light romanc...
