Recall

223 27 18
                                    

I Don't Wanna Know - Mario Winans



Jakarta, 2018


"Mas Aji?? Halo???" Nathan menyimpan ponselnya ke dalam saku jeans-nya dengan sebuah hentakan. Bukan karena kesal, tapi lebih tepatnya bingung.

"Tsk!" Lidahnya mendecih, wajahnya benar-benar tidak habis pikir.

Kepalanya kemudian mencari keberadaan Lingga, sekaligus merutuki Indra yang memang tidak ada di sana demi menemani Lingga, atau belum. Ia menenggak vodca-nya dengan sekali tarikan nafas, dan kembali mengulang permintaan Aji yang disebut laki-laki itu di dalam percakapan telepon mereka di dalam benaknya.

'Lintang dan Indra sedang di jalan menuju ke sana. Sampai Lintang atau Indra tiba, tolong temani Lingga, Nathan. Saya minta tolong sekali sama kamu.'

Wajah laki-laki itu bahkan dapat dibayangkannya dengan baik di dalam kepalanya sekarang. Seolah nyawa Lingga malam ini memang tengah berada di ujung tanduk, dan hanya dirinya yang mampu menyelematkan Lingga.

Sembari kepalanya masih sangat penuh, kedua matanya melihat gelagat mencurigakan dari sosok yang memang dicarinya sedari tadi.

Lingga!

Hatinya berseru, kedua kakinya melangkah menerobos kerumunan Pengunjung, sebelum kemudian terhenti begitu saja.

Nathan akhirnya paham mengapa Aji begitu khawatir.

Ia akhirnya mengerti mengapa laki-laki itu memohon kepadanya hingga terdengar putus asa.

Kedua matanya masih sangat sehat untuk melihat jelas walau cahaya di dalam Club yang dikunjunginya malam ini bersama dengan teman-teman dari ORBIT Management begitu tak sehat. Hentakan musik di sana pun sama tak sehatnya untuk telinga orang-orang yang sedang menghabiskan akhir pekan malam ini.

Betapa interaksi Dyo dan Hasi kelewat tidak wajar, tanpa tahu siapa saja yang mampu melihatnya termasuk...Lingga.

"Lingga!" Nathan menggamit sebelah lengan Lingga, meminta Lingga menghadap kepadanya agar Lingga tidak perlu melihat ke arah yang lain lagi.

"Lingga—"

"Nathan..." Dahi Lingga berkerut, namun sebuah senyum tidak luput dari atas wajahnya sedikit pun. Seharusnya hati Lingga yang terluka, namun Nathan tak mampu berbohong bahwa hatinya juga ikut-ikutan terluka saat ini. 

"Kita keluar, aku antar kamu pulang. Nanti ku hubungi Indra biar enggak perlu ke sini buat—"

Belum sempat Nathan menyelesaikan kalimatnya, kedua bahu Lingga kemudian menegang, bersamaan dengan rasa hangat yang timbul di atas bajunya.

Aish...jackpot...

"Lingga?? Nathan??"

Nathan menyadari kehadiran Indra di sana, mendapati wajah Indra yang kalut, laki-laki itu kemudian membantu Nathan agar mampu menopang tubuh Lingga yang terkulai.

"Kelamaan, lo... Dari mana aja, sih??"

"Macet, 'Than, sorry..." Belum cukup rasa bersalahnya kepada Nathan, laki-laki itu menunjuk ke sebuah sudut Club menggunakan dagu, yang membuatnya mendadak naik pitam.

Glimpse of Heaven : Finale - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Where stories live. Discover now