De Gaulle

135 20 5
                                    

"Do you have some time, Sir?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Do you have some time, Sir?"

Lingga mengibaskan kedua tangannya satu sama lain sebelum menerima sebuah berkas dari salah satu Karyawan gallery, "Mrs.Claire asked for your help about Exhibition of French Sculpture at The Hôtel de Ville a few months ahead."

"Is there anyone else to help us about this?"

"Some Students from PCA, Sir."

"Thank you, Ellise."

"Anytime, Sir."

Belum sempat Lingga mengambil posisinya untuk kembali bekerja, sebuah suara bersahutan terdengar dari salah satu ruangan tempat para Mahasiswa sering berkumpul dan mengevalusi projek kerja bersama Mrs.Claire, dan sesekali juga bersamanya dan Indra.

Lingga menghampiri beberapa suara yang intonasinya kian lama kian tinggi dan mendapati Seiya tengah menyusutkan air matanya dengan gusakan yang kasar. Wajah Gadis itu berantakan, rambutnya apalagi, hingga Hugo tak mampu menahan mulutnya untuk mengatai Gadis itu dengan sebutan—

"Cengeng lo, ah!"

Alih-alih marah, Seiya malah semakin menjadi-jadi.

"Kayak apaan aja, sih? Begini doang, Iyaaa... Ampun, dah!"

"Apanya yang begini doang sih, Go??" Tukas Seiya tidak terima.

Seiya datang di Gallery pagi ini dengan sebuah kabar yang membuat siapa saja prihatin, termasuk Lingga dan Hugo. Yaitu, Ayahnya sedang jatuh sakit di Indonesia, satu-satunya tulang punggung Keluarga yang menyanggupi Seiya untuk menuntut ilmu hingga ke Negara ini.

Sebenarnya banyak yang mampu Seiya lakukan demi mencari uang lebih agar biaya kuliahnya dapat tetap tertutupi, namun tidak sesederhana itu, karena tentu saja uang tidak mampu diperoleh hanya sekejap mata.

Hugo sudah mengatakan akan meminta bantuan teman-teman mereka yang lain untuk memberinya kabar jika ada lowongan pekerjaan selain menjadi Model, karena nominal yang Seiya butuhkan tentu saja lebih besar dibandingkan upahnya berpose selama ini.

Tapi yang lebih memberatkan Seiya adalah, keadaannya yang tidak dapat mendampingi Ayahnya di masa-masa anfal, apalagi memang tinggal hanya mereka berdua saja yang tertinggal. Ibu-nya sudah entah berada di mana, Seiya tidak pernah mengenal Beliau sejak ia mampu mengingat masa kecilnya.

Hugo tidak pernah tahu bagian hidup Seiya yang satu itu, maka ketika Seiya berterus terang penyebab lainnya— maka ia berubah menjadi anak kecil yang cengeng saat ini— total membuat Hugo kehilang lidahnya dan merasa sangat bersalah.

"Oke, sekarang lo maunya gimana?" Tanya Hugo lebih tenang kali ini.

"Gue juga enggak tau!!!" Kesabaran Seiya hilang sudah. Ia kesal setengah mati karena Hugo seolah menganggap permasalahannya ini tidak ada apa-apanya. Ia terbiasa menyimpan segala sesuatunya sendiri, namun kali ini tidak berlebihan rasanya jika ia membutuhkan teman yang dapat diajaknya bertukar pikiran. Maka dari itu ketika Keluarga dari pihak Ayahnya mengabari tentang keadaan Beliau tadi pagi, Séduisante menjadi tujuan utamanya demi bertemu Lingga.

Glimpse of Heaven : Finale - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Where stories live. Discover now