10

10K 1K 7
                                    

Ashley tergopoh gopoh sembari menggendong Julian.

Ashley berteriak dengan panik ."PANGGILKAN TABIB!." Ashley membaringkan Tubuh mungil Julian yang terlihat pucat.

Darah julian membasahi kasur, Ashley hanya bisa mentransfer Mana milik nya, setidaknya itu harus cukup sampai tabib datang menolong Julian.

Lalu tak lama setelah itu, Duke Alaric bersama Arion dan William datang. Wajah mereka pucat pasi, bisa terlihat kalau Mereka semua gemetaran.

Mereka benar benar takut kehilangan Julian.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Ashley?!." Duke Alaric menarik kerah baju Ashley, sedangkan sang empu hanya bisa menangis dalam diam nya.

"KATAKAN PADAKU BAJINGAN." Duke Alaric kembali membentak Ashley, itu hal yang biasa terjadi.

"A-aku menemui Eli di dapur, aku memergoki Eli mengambil permen, aku hanya ingin menjaganya agar tidak terjatuh. Namun sebelum aku sampai, Eli loncat dan kotak permen itu menimpa kepala Eli, maafkan aku ayah." Ashley menghapus air matanya. Bagaimana pun Ashley Yang ada di sana ketika itu terjadi.

Duke Alaric mengangguk, namun air matanya jatuh lagi. Tak ada yang bisa di salahkan disini, Ashley juga tidak berniat mencelakai Julian, Julian terlalu panik ketika tahu kalau kakak nya ada di sana, melihat ia mengambil permen.

"Sebisa mungkin kita transfer mana agar inti kehidupan Julian bertahan, seharus nya tabib akan datang sebentar lagi." Duke Alaric menatap sendu kearah Julian.

Ia segera membersihkan darah yang ada di tubuh julian, mengganti seprei dengan yang baru-tentu dengan kekuatan sihir-.

Tak sampai 10 menit, Tabib pun datang memeriksa Julian, sebenarnya ia takut akan tatapan intimidasi dari Duke dan para tuan muda.

"Ampun, Duke. Keadaan tuan muda kecil sangat mengkhawatirkan. Tulang belakang nya sedikit retak, tangan nya membiru dan syaraf di kepalanya sedikit bermasalah. Hal ini hanya bisa di sembuhkan oleh waktu, tidak bisa menggunakan sihir. Saya hanya berharap kalau ada orang yang mentransfer kan mana setiap 2 jam sekali untuk tuan muda kecil, itu bisa membantu memulihkan tenaga dan tubuh nya. Saya permisi Duke." Tabib wanita itu segera pergi meninggalkan kamar Julian.

Sedangkan yang lain terlihat sedih dan putus asa, bagaimana kalau julian tidak maj bangun? Bagaimana jika julian sudah nyaman berada di bawah alam sadar nya?.

"Eli, kami menunggumu sayang. Cepat kan sadar, jangan membuat kakak mu ini menunggu lama, ya?." Arion mengusap rambut Julian dengan pelan. Mereka semua hanya terdiam memikirkan cara agar Julian terbangun.

Jika harus menunggu, mereka harus menunggu berapa lama? Merwka tidak bisa membiarkan Julian dalam keadaan sulit.

"Eli sayang, kakak akan membiarkan mu kain dengan Lucy, tapi jangan seperti ini hm? Eli anak baik." William mengusap tangan mungil Julian, omong omong Lucy adalah anjing galak peliharaan William.

Julian terus saja bermain dengan Lucy, william yang sangat protektif itu tentu menjauhkan Lucy Dari Julian.

"Eli sayang? Jangan membuat kami khawatir." Ashley masih menangis, kalau tahu begini ia tak akan mengagetkan Julian tentunya.

"Istirahat lah kalian, aku yang akan menjaga Eli." ujar duke Alaric.

"Baik ayah, tolong kalau ada apa apa segera panggil kami." William tidak boleh egois, mereka semua juga butuh istrahat. Mana yang mereka berikan untuk julian bukan main jumlah nya. Mau tak mau mereka harus memulihkan kekuatan masing masing. Mana yang habis pun juga harus mereka kumpulkan kembali.

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now