34

2.9K 348 1
                                    

Setelah sampai di taman belakang, mereka segera duduk di bangku taman.

Julian termanggu sejenak, ia menatap pemandangan indah di depan nya lamat lamat. Ia tak akan bisa kesini dalam beberapa tahun kedepan.

"Jadi, ada apa?." Alan mengernyit kan dahi nya.

"Ekhem, itu sebenarnya Ano mau berpamitan. Ano di pilih menjadi murid dari salah satu guru disini. Ano harus pergi mengikuti guru, Alan bantu Ano menjaga Danian dan Max ya?." Julian tersenyum manis, ia menatap Alan dengan penuh harapan.

Sedangkan Alan sendiri malah shock dengan penuturan bocah manis di depan nya ini, ayolah mereka bahkan belum sedekat itu dan Julian harus pergi?.

"A-aku bisa meminta tetua yang hebat agar mengajari mu! Aku bisa meminta mereka agar mengajari mu di akademi saja, bisakah kau tidak pergi? Astaga aku benar benar tidak percaya kau ingin pergi begitu saja!." Alan terlihat panik, ia menggenggam tangan mungil Julian.

Julian mengusap tangan Alan, "Alan tidak boleh sedih, Ano sudah anggap Alan sebagai kakak Ano. Jangan khawatir ya, Ano akan pulang dalam beberapa tahun kedepan. Alan harus kuat agar bisa melindungi Ano."

Ya, bocah bersurai golden brown itu hanya menganggap Alan kakak nya, sedang kan Alan sendiri tertampar oleh ekspetasi yang ia buat.

Ah ayolah ia berharap pada bocah 7 tahun? Oke tidak masalah. Alan bisa menunggu.

"Jaga dirimu, jangan sampai terluka dan jangan paksakan latihan mu. Jika kau lemah masih ada keluarga mu dan tentunya aku yang menjaga mu. Berjanji la kau akan segera kembali." Alan mengangkat jari Kelingking nya, sedangkan Julian menatap alan dengan semangat.

"Tentu! Ano akan segera pulang." Julian menakutkan jari mungil nya ke kelingking Alan.

"Jadi kapan kau akan berangkat?." Alan menatap wajah manis Julian, ah ia tak akan bisa menatap bocah itu lagi nanti.

"Hum? Ano akan pergi besok. Mungkin pagi pagi sekali Ano sudah di jemput oleh master." Julian tersenyum, ia masih memandangi area taman.

"Hah?! Gila?! Kenapa cepat sekali sih? Ada apa dengan guru mu itu? Siapa nama nya?." Alan jengkel, ia benar benar kaget akan fakta ini. Ia juga tak menyangka akan secepat itu.

"Master Ethan adalah Guru Ano." Julian merasa tidak perlu menyembunyikan fakta ini, toh Master Ethan tidak terlalu di kenali para murid.

"Ethan Xerion?." Tanya Alan, Julian sontak melebarkan matanya. Alan kenal dengan orang itu?!

"Hah? Alan kenal?."

Alan mengangguk, ia menatap iris biru laut julian. "Jika gurumu adalah dia, berarti kau punya masalah yang rumit ya? Ah kalau begini tidak apa apa kau pergi bersama master Ethan. Berjanji lah padaku agar kau baik baik saja." Alan terlihat menghela nafas.

"Tentu Alan, Ano janji."

Alan menghela nafas nya, pemuda itu berpikir jika masalah yang di hadapi Julian bukan sembarangan. Ayolah Alan ini tahu siapa master Ethan, dia adalah orang pertama yang Alan cap sebagai budak sejarah.

Kenapa? Master Ethan itu maniak sejarah. Ia akan mencari tahu semua kasus lampau dan akan membawanya ke masa depan untuk di teliti. Dengan pemikiran nya mungkin kekaisaran ini bisa jatuh dan hancur. Pria itu benar benar momok menakutkan, Sedangkan Master Ethan malah bersembunyi di perpustakaan pribadi di akademi ini. maka nya tak banyak orang yang mengenal Master Ethan.

Dari mana Alan kenal Master Ethan? Ayolah dia ini bukan orang kudet!

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now