16

7.4K 750 5
                                    

Hari dimana Julian pergi ke akademi sudah di tentukan, tepat 3 tahun setelah permintaan nya pada sang ayah untuk pergi ke akademi, akhirnya Julian di perbolehkan mendaftar ke akademi Thunder yang di gadang gadang adalah pemegang tahta sihir tertinggi di kekaisaran Maximilian.

"Ayah! Berhenti mencium Ano! Ano sudah 7 tahun. Ano sudah besar sekarang." Julian menghindari ciuman ciuman dari sang ayah, ah tidak hanya ayah nya itu. Tapi ke 3 kakak nya juga berlaku sama.

"Aiyaa~ Eli kecil, kau akan pergi ke akademi kan? Kita tak akan bertemu dalam waktu dekat. Kau tahu? Aku dan 2 kakak mu yang lain akan pergi ke perbatasan. Mau bagaimana pun itu tugas kami sekarang, Eli kecil. Belajar dengan giat dan kita akan bertemu lagi setelah usia Debut mu." William tersenyum, pemuda berusia 16 tahun itu menatap adik nya sendu.

Ia adalah panglima perang, tugas nya adalah melindungi rakyat kekaisaran.
sedangkan 2 adik laki laki nya pun ikut bertugas. Tak ada kata lelah atau 'tidak mau'.

Sebenarnya menjadi panglima perang itu sangat sulit, terlebih usia mereka bahkan belum mencapai usia debut, ah kecuali William. Pemuda itu sudah melakukan debut setahun yang lalu, tepat di usia 15 tahun.

(Nb: usia debut di novel lain mungkin tidak sama dengan yang ada di sini, jika di sini sendiri usia debutante laki laki adalah 15 tahun dan usia debut perempuan adalah di usia 17 tahun.
Debutante: upacara kedewasaan,menunjukkan kalau anak tersebut sudah bisa di katakan remaja lanjut atau dewasa.)

"Kakak, kalian janji harus selamat dan cepat cepat kembali dari medan perang. Mungkin Ano tak bisa pulang untuk acara debut kalian, Ano dengar akademi tidak memberikan toleransi."

"Kami tidak bisa berjanji, di medan perang kami adalah sasaran empuk dewa pencabut nyawa, salah sedikit kami bisa saja meninggalkan dunia ini." Arion terkekeh, ia mengusap punggung adik nya dengan sayang.

"Ayah, jaga kakak. Jangan biarkan mereka terbunuh." Julian menatap penuh harap kearah Duke Alaric.

"Sayang, mereka adalah kesatria yang di pilih kekaisaran. Mereka tak mungkin mati begitu saja. Jika mereka mati pun, itu adalah sebuah kehormatan karena bisa mati di tempat mereka berjuang. Sumpah kesatria tak main main, Eli. Kami tidak akan mundur walau pun sudah sekarat. Lebih baik mati dari pada menyerahkan diri." Duke Alaric tersenyum, ia tahu bagaimana perasaan putra nya itu, Julian pasti tertekan.

Julian tidak pernah melihat sang kakak pergi berperang setelah 'kelahiran' nya. Mereka sibuk belajar sihir dan pedang oleh guru mereka.

Sekarang Julian tahu untuk apa semua pelajaran kelas yang mereka terima, William, Ashley dan Arion adalah 3 kesatria kekaisaran yang di utus menjaga perbatasan, melawan ribuan penjahat dan monster.

Setelah usia ketiga kakak nya ini matang dan cukup, mereka langsung di tugaskan berperang. Terutama William, ia bahkan sudah mulai ikut bertugas (hanya latihan di istana, bukan berperang) di usia 14 tahun.

Dan sekarang yang terjadi pada Arion dan Ashley malah lebih cepat, 2 adik nya terlalu muda untuk berperang. Seharusnya.

Kembali ke topik, Julian tersenyum sendu menatap sang kakak. Ia memeluk ketiganya dengan perasaan sayang.

"Besok Ano akan pergi. Tunggu ano beberapa tahun lagi, dan ano akan benar benar menjadi orang yang kuat. Ano bisa melindungi kalian." ujar Julian sembari menangis di pelukan kakak dan ayah nya.

"Kami akan menunggunya Eli."

....

Beberapa chapter yang kalian baca sebelumnya hanyalah prolog, kisah Juliano Eliosh De Orphic benar benar baru di mulai.

Julian harus di hadapkan dengan pilihan dan tantangan. Kalian benar benar baru membaca kisah awal dari Juliano.
......

(Usia pemeran
William 16 th
Ashley 14th
Arion 13th
Julian 7th
Romeo 12th)

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now