27

5K 590 12
                                    

Max, Danian dan Julian sudah berada di kamar mereka. Sebenarnya calon murid akademi di per boleh kan memutuskan untuk tinggal sendiri atau bersama teman nya. Jadi max, Danian dan Julian memanfaatkan itu untuk tinggal sekamar.

"Umm Ano mau tanya." Julian menghentikan aktifitas dari 2 orang lain nya, Danian dan Max.

"Apa? Ano mau tanya apa?." Max mengernyit kan dahi.

"Alan, dia itu memiliki kuasa di akademi ini ya? Dia salah seorang yang kuat?." Julian menatap Max dan Danian.

Tak mungkin 2 orang itu tak tahu. Apalagi sekelas sepupunya, setahu Julian Danian itu pemuda extrovert yang ambisius. Ia pasti sudah tahu seluk beluk akademi ini.

"Yah, Alan itu cukup kuat. Ia pun mempunyai hak di akademi ini, Alan itu memiliki sihir murni yang katanya berkat dari moon goddes, jadinya para petinggi cukup segan dengan Alan.
Rumornya, Alan sudah bisa memanggil hewan summon nya." Max mengendikkan bahu nya, lalu ia lanjut merapikan pakaian yang ia bawa di lemari.

"Apa itu Summon?." Julian bingung, banyak hal yang tidak ia ketahui dari dunia ini. Julian hanya seonggok debu jika dibandingkan dengan orang lain.

"Semacam hewan pendamping, jadi kita akan di berikan tugas memanggil hewan summon ketika kita di anggap mampu. Biasanya para penyihir yang tidak hisa memanggil hewan summon nya sendiri akan di anggap penyihir gagal.
Mungkin ini tidak berlaku untuk kalangan kebawah, tapi untuk kalangan menengah apalagi bangsawan, hewan summon sama saja separuh hidup dari mereka sendiri." Max menjelaskan singkat, dan julian hanya bisa terpaku. Apa ayah dan kakak nya juga punya?.

"Lalu, apakah ayah dan kakak punya? Ano tidak pernah melihat hewan summon mereka." Danian mengangguk, sedangkan Max hanya mendengarkan.

Orang penting ternyata, pikir Max.

"Paman memiliki hewan summon, malah ia memiliki summon macan yin-yang sepasang macan kembar, hitam dan putih." Danian kembali membereskan pakaian nya.

"Kenapa ano tidak pernah tau?." Julian menatap lurus kearah jendela kamar mereka. Apa ayah nya menyembunyikan ini dari julian?.

"Ano, biasanya hewan summon akan Munjul jika mendesak atau kita memanggilnya. Mungkin paman dan kakak kakak mu yang lain tidak merasa itu perlu, jadinya mereka tak mengeluarkan hewan summon nya. Mungkin jika kau pergi melihat medan perang, maka kau bisa melihat hewan summon kakak dan ayah mu yang mengerikan itu. Omong omong summon setiap orang berbeda beda, tergantung energi dan inti kehidupan, hewan summon akan memilih tuan nya sendiri."

"Tunggu tunggu! Ayah dan kakak mu adalah prajurit? Mereka ikut berperang kah?." Max mengernyit kan dahi, ia baru tahu fakta ini.

Menjadi prajurit kekaisaran adalah hal yang membanggakan!

"Uhm, ano rasa Max perlu tahu.. Ayah Ano adalah seorang Duke. Nama panjang Ano itu Juliano Eliosh De Orphic." Julian tersenyum lembut, ia menatap Max yang sekarang sedang membelalakkan mata nya.

"H-hah?! Jadi kau ini putra bungsu duke yang tersembunyi itu? Serius?! Astaga pantas saja aura mu ini aura bangsawan sekali." Max bertepuk tangan, ia kagum dengan sosok mungil di depan nya ini.

"Tapi jangan beri tahu siapapun setelah ini, cukup kaliann saja." Julian tersenyum kembali.

"Ah setahu ku keturunan Orphic terkenal akan wajah nya yang rupawan dan garang, tapi Ano bahkan lebih cantik dari putri kerajaan manapun." Max menatap wajah Julian dengan seksama.

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now