O3. terpaksa menikah

1.2K 157 7
                                    





Sesampainya di depan rumah ketua RT, bapak berbaju hijau red; pak Hanum menggedor-gedor pintu gerbang dengan brutal.

"Permisi!! Pak ikus!"

"YUHUU pak erte!!"

"Ada apa ini ribut ramai-ramai sekali?"

Pak RT atau kita sebut saja pak ikus keluar dari rumahnya dengan wajah mengeryit bingung, didepannya sudah ada beberapa bapak-bapak yang tadi ikut ronda malam.

Pak ikus melirik kearah Arkana yang sedang menunduk, "Arkana? Kenapa dia," Gumam pak ikus bertanya tanya

"Ada apa ini bapak bapak? Dan siapa laki-laki yang ada disebelah Arkana itu?" Tanya pak ikus sembari menunjuk ke arah pria tersebut.

"Haduh, pak ikus ini masalahnya panjang sekali jika diceritakan disini!" Seru bapak tua berjanggut panjang.

"Betul itu! Lebih baik kita bicarakan saja didalam pak erte!" Seru bapak-bapak yang lainnya.

Pak ikus mengangguk, kemudian mempersilahkan semuanya masuk ke dalam rumahnya, "ya sudah, ayo masuk kita bicarakan ini didalam saja,"

Sesampainya di dalam rumah pak ikus, mereka semua sempat ditawarkan minum oleh pak ikus, namun mereka menolak dengan cepat.

"Tidak usah repot-repot lah pak, disini kami ingin membicarakan hal yang serius," seru dengan cepat bapak berjanggut panjang.

"Baik, kalau begitu ada masalah apa ini?"

"Jadi begini pak....."

Pak Hanum menceritakan semua nya dari Arkana dan pria tersebut yang kepergok mesum Sampai Mereka yang di seret paksa ke rumah pak RT, pokoknya mereka menceritakan dari A Sampai Z tak tersisa, dibantu dengan bapak kepala botak tengah dan bapak janggut panjang.

"........nah jadi gitu pak ikus,"

Pak ikus mengangguk-angguk kan kepalanya tanda mengerti, Sehingga membuat ketua RT tersebut meminta pria itu untuk segera menikahi Arkana malam ini juga.

lebih baik begitu, dari pada keduanya nanti digunjingkan oleh orang-orang banyak, dan menimbulkan fitnah disekitar wilayah kampung nya, nanti.

Terlihat ragu pria di sampingnya, Karena ia diam cukup lama untuk menjawab tuntutannya dari pak ikus itu.

"Bagaimana?" tanya pak ikus tersebut.

"Baiklah, Saya akan menikahinya malam ini juga," jawab pria tersebut dengan serius.

Mata Arkana membulat sempurna, Ia tidak percaya dengan apa yang dilontarkan oleh pria tersebut.

Kemudian, Ia menoleh perlahan ke arah Pria tersebut, terlihat senyum tipis tersungging di bibir pria itu.

'ya Tuhan, aku memang sudah saatnya menikah namun tidak dengan cara memalukan seperti ini' Arkana kemudian menunduk dalam-dalam.

Terlebih saat pria itu sedang berikrar di hadapan seorang pemuka agama masyarakat, pak RT dan juga para warga yang turut juga menjadi saksi bisu peristiwa itu.

Beberapa diantara mereka juga mengambil foto Arkana dan pria tersebut dengan tawa dan wajah mengejek ke arah keduanya.

Arkana mengepalkan tangannya kencang, Ia benar-benar ingin merebut ponsel mereka dan membanting ponsel tersebut menjadi pecahan berkeping-keping.

Ia kemudian memejamkan matanya sebentar, ia tidak habis pikir dengan mereka semua.

Sekejam itukah mereka?

Menganggap suatu musibah yang tak semestinya menjadi tontonan malah justru di abadikan?

Arkana sudah tidak bisa menampung air matanya saat semua saksi mengesahkan mereka berdua.

Unexpected | SungjakeWhere stories live. Discover now