O5. wanita yang dibenci Alvaro

1K 158 51
                                    

Setelah ia selesai berbelanja Jake sudah sampai dirumahnya. Sedikit bingung, ketika sofa itu telah kosong, Sunghoon kemana?

Jake berjalan masuk memburu setiap ruangan mencari sosok Sunghoon.

Dihampirinya sebuah bilik kamar mandi dan mengetuknya pelan, namun pintu itu malah justru terbuka, dia tidak didalam.

"Mas Varo?" ia terus memanggil.

Berusaha mencari suaminya, berjalan cepat kembali menuju keruangan depan.

Langkahnya terhenti, saat mendapati sosok Sunghoon sudah berdiri didepan pintu sembari tersenyum ramah.

"Mas Varo dari mana saja? Aku pikir mas Varo pergi"

"Saya tidak kemana-mana Arkana, hanya keluar mengambil ponsel dan dompet yang tertinggal dimobil," jawabnya.

Sekilas Jake menghembuskan nafasnya merasa lega.

"Kamu sendiri dari mana saja? Saya dari tadi mencari mu, loh" sambungnya.

"Aku habis belanja dan baru mau masak ini mas," jawab Jake dengan semangat.

Sunghoon tersenyum, dia mengusap kepala Jake, "jujur, saya ingin sekali makan masakan mu Arkana. Namum, saya harus pergi."

Mata Jake mengerjap pelan, "pergi? Pergi kemana mas?"

"Meet—" ucapan Sunghoon terhenti sejenak, "maksudnya mau cari orderan" jawabnya kemudian, sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Apa tidak bisa ya? Mas Varo menunggu dulu sebentar? Mas kan belum sarapan"

"Inginnya begitu, tapi saya harus kembali ke rum— eh, maksudnya kontrakan tempat saya tinggal, mengganti pakaian lalu berangkat mencari orderan"

Sedikit murung Jake, karena pria dihadapannya itu harus terburu-buru akan pergi, ada sedikit ketakutan jika pria yang sudah menjadi suaminya itu tidak akan kembali pulang kerumah nya.

Sunghoon merasa ada sedikit perasaan tidak tega, ketika mendapati air wajah sedih yang ditunjukkan oleh pemuda dihadapannya ini.

Namun mau bagaimana lagi? Dia memang harus pergi, demi menghadiri sebuah acara meeting penting pagi ini.

"Maaf ya, Saya benar-benar harus pergi bekerja. Karena sekarang, saya sudah memiliki tanggung jawab baru, jadi saya harus menafkahi mu juga kan?" Jelas Sunghoon.

"Mas Varo, bersedia menafkahi aku juga?" Jake mendongak menatap wajah Sunghoon.

"Tentu, itu kewajiban seorang suami kan?"

Jake tersenyum, menanggapi jawaban Sunghoon. Benar benar-benar dia pria yang baik, bahkan Sudi bertanggungjawab memberinya nafkah juga, padahal jika dia kabur pun, itu haknya.

Tapi tidak, aku tidak mau dia pergi meninggalkan aku -Batin Jake.

"Sebentar ya, saya ada sesuatu"

Sunghoon membuka dompet yang ia pegang. Niat hati mau memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu.

Namun ekspetasi kadang tak sesuai dengan realita.

Unexpected | SungjakeWhere stories live. Discover now