O6. perbincangan dimalam hari

981 142 32
                                    

Malam telah tiba, semua hidangan diatas meja sudah tertata. Sesekali Jake tersenyum karena merasa senang, ini kali pertamanya ia menghidangkan makanan untuk seseorang.

'aku tak menyangka, rasanya sebahagia ini. Apa karena selama ini aku tidak pernah kedatangan seorang tamu ya?'

setelah menata hidangan dengan sempurna kemudian pemuda manis itu keluar rumahnya menunggu Sunghoon nya kembali.

.........

Pukul tujuh, lalu kepukul delapan malam, Sunghoon tak kunjung kembali.

Berkali-kali Jake menepuk tangannya akibat gigitan nyamuk karena, terlalu lama diluar rumah tanpa melakukan apapun, perutnya pun sudah berbunyi, pertanda ia sudah lapar.

"Mas Varo belum juga pulang, dia tidak berbohong menggunakan kata kata manisnya, hanya demi bisa pergi meninggalkanku kan?" Ia sedikit merasa kecewa.

Hingga pukul setengah sembilan malam, ia sudah lelah menunggu diluar.

'sudahlah, jangan berharap lebih. Kalau dia pergi ya sudahlah, toh bukan keharusan dia kok, untuk menjalani ini'

Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali masuk kedalam, dengan tubuh lunglai, ia sudah tidak lagi lapar, dan memilih untuk tidur saja.

"Arkana—" panggil seorang pria dari kegelapan, terlihat pria berkaos oblong berjalan mendekat, sembari membawa tasnya.

Senyum cerah tersungging di bibir Jake, "mas Varo," gumamnya.

Senang sekaligus terharu, ternyata pria itu menepati janjinya, dia tetap pulang kerumahnya.

"Maaf ya, saya kerja sampai malam. Tadi ada orderan jauh soalnya" Sunghoon berbohong.

"Gapapa mas, yang penting mas Varo sudah pulang,"

Jake menjawab masih dengan tersenyum manis, kemudian matanya tertuju pada tas ditangan Sunghoon.

"Itu apa?" Tunjuk Jake.

"Ini isinya pakaian hehehe, tadi saya mampir dulu ke kontrakan, ambil pakaian." Ucap Sunghoon sembari mengusap tengkuknya.

Jake terkekeh, "gapapa, kita masuk yuk, aku sudah masak untuk mas Varo"

Sunghoon terkesima, sedikit terkejut saat mendengar Jake memasak untuknya, "kamu masak?" Tanyanya.

"Iya mas, mau makan masakan ku kan?"

"Tentu saja dong," pria itu tersenyum sembari mengusap lembut kepala Jake.

"Kalo gitu, yuk masuk" ajak Jake, Sunghoon pun mengangguk.

Keduanya masuk kedalam rumah sederhana tersebut, dengan perasaan senang.

Sebelum itu Jake menunjukkan kamar untuk Sunghoon, "Ini kamar mas, sudah ku bersihkan"

'sederhana, namun sepertinya nyaman' batin Sunghoon sembari menatap sekeliling kamar tersebut.

"Semoga mas nyaman dan betah ya," sambung Jake.

"Saya pasti akan betah Arkana, terimakasih banyak ya," ucap Sunghoon senang

"Iya mas, sama-sama. Nah sekarang kita makan yuk, taro dulu tas mas disana. Lalu susul aku kedapur ya, ku tunggu," Jake berjalan keluar lebih dulu.

Sedangkan Sunghoon masih memandangi nya dengan penuh kekaguman, ia lantas meletakkan tasnya lalu menyusul sang istri.

Disana ia kembali merasa terpukau dengan hidangan sederhana yang tertata rapih diatas meja.

"Ayo mas duduk," Jake menepuk nepuk bangku makan tersebut, Yang disambut baik oleh sang suami.

Unexpected | Sungjakeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن